Penjualan SBR011 di BRI Tembus Rp 1,5 Triliun

Advertorial | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jun 2022 14:59 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu Lembaga keuangan mitra distribusi Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR011.
Dok Bank BRI
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu Lembaga keuangan mitra distribusi Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR011 mencatat permintaan investor ritel terhadap instrumen investasi tersebut cukup tinggi. Hal itu terlihat dari penjualan SBR011 yang tembus sampai Rp 1,5 triliun untuk periode 25 Mei - 16 Juni 2022 di BRI.

Secara nasional, data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan hasil penjualan SBR011 mencapai Rp13,91 triliun.

"Terlihat adanya antusiasme luar biasa dari investor yang mana hal ini sangat positif, karena Penjualan SBR011 merupakan bagian dari kontribusi seluruh masyarakat dalam membantu dan mendorong pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Dari target Kemenkeu yang diberikan ke BRI, penjualan SBR yang dilakukan oleh BRI berhasil mencapai angka mendekati Rp 1,5 triliun dan pastinya lebih dari target yang ditetapkan," kata Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/6/2022).

SBR011 sendiri merupakan satu-satunya Surat Utang Negara (SUN) non-tradable yang dijamin negara dengan nominal pembelian mulai dari Rp1 juta. SBR011 menawarkan kupon (imbal hasil) mengambang dengan kupon minimal sebesar 5,50%. SBR011 memiliki tenor selama 2 tahun dengan tanggal jatuh tempo 10 Juni 2024.

Pihaknya mencatat, saat ini, jumlah investor baru SBR011 di BRI telah meningkat sebesar 68% dari 2600 keseluruhan jumlah investor yang pembelian SBR011 dibandingkan dengan pada saat penawaran produk SBR010 yang terbit tahun lalu.

"BRI tahun ini dalam melaksanakan penawaran SBR011 berhasil memperoleh penjualan hingga hampir mencapai Rp 1,5 triliun dan jika dibandingkan dengan penjualan SBR010, peningkatan penjualan bertumbuh hingga mencapai 41%," tutupnya.

(mri/mri)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER