ANALISIS

Ekonom soal Klaim Zulkifli Hasan Minyak Goreng Rp14 Ribu: Lip Service

CNN Indonesia
Selasa, 28 Jun 2022 07:00 WIB
Ekonom menilai klaim Mendag Zulkifli Hasan soal minyak goreng curah Rp14 ribuan hanya lip service. Data yang disampaikan pun data-data yang bagus.
Ekonom menilai klaim Mendag Zulkifli Hasan soal minyak goreng curah Rp14 ribuan hanya lip service. Data yang disampaikan pun data-data yang bagus. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim rata-rata harga minyak goreng curah sudah berada di kisaran Rp14 ribu hingga Rp14.500 per liter.

Klaim tersebut disampaikan berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 17 hingga 24 Juni 2022.

Memang, data itu menunjukkan harga rata-rata minyak goreng curah di Jawa, Bali, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara di kisaran Rp14 ribu hingga Rp14.500 per liter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kita lihat misalnya, Banten sudah Rp14 ribuan, Bali sudah Rp14 ribuan, Jawa timur sudah Rp14 ribuan, Jawa Tengah Rp14.300. Jawa rata-rata sudah Rp14 ribu, antara Rp14 ribu sampai Rp14.300," kata Zulkifli di kantornya, Senin (27/6).

Menurut Zulkifli, penurunan harga minyak goreng curah itu terjadi karena proses distribusi yang mulai lancar. "Dengan lancarnya distribusi ini, kita lihat harga sudah membaik sekarang," imbuh dia.

Tapi, harga minyak goreng curah yang dipaparkan oleh Zulkifli itu berbeda jika dibandingkan dengan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional di periode yang sama.

Data PIHPS Nasional menyebut harga rata-rata nasional minyak goreng curah masih di kisaran Rp17.347 per kg.

Harga minyak goreng curah di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali berada di kisaran Rp15.700 hingga Rp17.150 per kg. Harga tersebut juga masih di atas harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp15.500 per kg.

Kemudian, di wilayah Kalimantan, sebagian besar Sumatra, NTT, dan Maluku harga minyak goreng curah berada di kisaran Rp22.750 hingga Rp14.650 per kg. Kemudian, di Lampung, NTB, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua harganya di kisaran Rp16.050 hingga Rp28.150 per kg.

Dari data PIHPS tersebut, jika diasumsikan harga minyak goreng curah per liternya masih lebih tinggi dibandingkan data Zulkifli. Asumsi ini merujuk pada HET Rp14 ribu per liter dan Rp15.500 per kg di mana selisihnya adalah Rp1.500.

Tidak hanya itu, data harga minyak goreng curah yang disampaikan Zulkifli juga berbeda dengan di lapangan. Suci (27) yang memiliki usaha warung di Parung, Kabupaten Bogor, mengaku berbelanja minyak goreng curah di Pasar Parung seharga Rp17 ribu per kg.

"Rp17 ribu per kg, itu per hari ini," terang dia kepada CNNIndonesia.com.

Ia mengatakan dengan modal sebesar itu, ia menjual kembali minyak goreng curah di warungnya dengan ukuran 1/4 kg dan dihargai Rp6 ribu.

Tidak jauh berbeda, Sarifudin (30) pemilik grosir di Jalan Bangka II, Jakarta Selatan, menjual minyak goreng curah dengan harga Rp16 ribu per kg. "Sekarang jual di Rp16 ribu per kg," ujar dia.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda menilai data harga minyak goreng curah yang disampaikan Zulkifli sekadar ucapan di bibir saja. Istilahnya, lip service.

Walaupun, data dari Kemendag dan PIHPS mungkin benar, di mana harga minyak goreng curah memang sangat bergantung dari keberadaan barang itu sendiri.

Namun, perlu diketahui, di daerah yang melimpah stok minyak goreng curah, harga mungkin sudah berkisar Rp14 ribuan. Namun, di tempat lain yang masih sedikit stoknya, harga minyak goreng curah masih mahal.

Nailul menduga Ketua Umum PAN itu cuma mencomot data yang bagus saja dari daerah yang ketersediaan minyak gorengnya melimpah, sehingga harganya lebih murah. Ibarat kata, cherry picking. Artinya, Zulkifli hanya mencomot data terbaik yang digeneralisir.

"Ya lip service juga, tapi memang hanya mencuplik data yang menurut dia bagus tapi kenyataannya masih terdapat data lain yang menggambarkan sebaliknya. Istilahnya, cherry picking," jelasnya.

Jadi, sebenarnya, kata Nailul, rata-rata harga minyak goreng masih tinggi. Tapi, karena data yang diambil adalah penurunan harga di beberapa tempat tertentu, sehingga tampak harga minyak goreng curah sudah turun.

Ia berpendapat seharusnya ada data indeks harga minyak goreng untuk setiap provinsi/kabupaten/kota. Sehingga, pemerintah dan masyarakat tahu gap (perbedaan) harga antara daerah tertentu dengan harga patokan terendah.

"Jadi bisa petakan daerah mana yang masih tinggi harganya. Kemudian, jangan berikan angin segar namun masih cherry picking seperti yang dilakukan sekarang. Transparan saja datanya," imbuh Nailul.

Hati-hati dengan Data

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER