Edy Rahmayadi: Rp2,7 T untuk Perbaikan 450 Km Jalan Rusak di Sumut
Proyek pembangunan dan perbaikan jalan provinsi yang rusak sepanjang 450 kilometer (Km) di Sumatera Utara (Sumut) resmi dimulai. Proyek senilai Rp2,7 triliun tersebut ditargetkan rampung hingga akhir 2023.
"Proyek ini sudah sangat mendesak dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Apalagi, proyek ini sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Sumut," ungkap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat acara groundbreaking Pembangunan dan Peningkatan Jalan, Jembatan dan Drainase di Desa Suka Makmur, Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Senin (27/6).
Berdasarkan data dari Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut ada sekitar 580 Km jalan provinsi dengan status rusak total. Hanya saja, dana Pemprov Sumut sebesar Rp2,7 triliun bisa dimaksimalkan untuk 450 Km atau 81 persen dari jalan yang rusak.
Lihat Juga : |
"Kita maunya semua, tetapi sampai 2024 dana yang kita miliki Rp2,7 triliun dan itu hanya bisa untuk 450 Km, jadi kita harus memilih yang prioritas. Ke depannya, kita akan selesaikan semuanya," kata Edy.
Jalan sepanjang 450 Km yang dibangun dan diperbaiki ini tersebar di 33 kabupaten/kota (Kecuali Labusel).
Ada tiga skala prioritas pada pembangunan jalan, drainase dan jembatan, yaitu jalan strategis pariwisata unggulan, jalan penunjang prioritas nasional, dan usulan kepala daerah.
"Jalan di Desa Suka Makmur, Kutalimbaru, Deliserdang salah satunya yang kita bangun panjangnya 12 Km. Jalan ini strategis menuju wisata Berastagi. Kita perlu memperlancar arus wisatawan, distribusi hasil tani dan pembangunan," jelas Edy.
Lihat Juga : |
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut Bambang Pardede menambahkan dari 450 km yang akan dibangun dan ditingkatkan terdapat 250 Km yang masih jalan tanah. Sedangkan untuk drainase Pemprov Sumut akan membangun sepanjang 71 km dan jembatan sebanyak 20 titik.
"Itu satu paket, jalan harus punya drainase agar bertahan lebih lama dan jembatan untuk menyambungkan jalan tersebut. Jembatan ada 20 titik dengan desain rangka baja, beton dan box culvert," sebut Bambang.
Pembangunan jalan sepanjang 450 Km, 71 Km drainase dan 20 titik untuk 121 jalan dan dibagi 163 paket. Metode pekerjaannya design built terintegrasi (rancang & bangun) dikerjakan secara simultan dan paralel, sehingga akan lebih cepat rampung ketimbang menggunakan metode konvensional.
Pembayaran juga dilakukan dengan sistem multiyears (3 tahun anggaran) dari 2022 hingga 2024. Pembayaran pertama dilakukan akhir 2022 sebesar Rp500 miliar, akhir 2023 Rp1,5 triliun dan akhir 2024 Rp 700 miliar.
"Targetnya 18 bulan selesai dan dengan metode ini kita bisa lebih cepat dari metode konvensional karena tidak perlu menunggu DED (Detail Engineering Design) baru pengerjaan fisik, ini sudah diterapkan teman-teman di Kementerian PUPR," papar Bambang.
Sementara itu, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sumatera Utara, Zainuddin Purba mengapresiasi dimulainya proyek tersebut. Pembangunan jalan dan jembatan yang tersebar di 33 Kabupaten/Kota se-Sumut adalah mimpi rakyat yang menjadi kenyataan.
"Karenanya harus mendapatkan dukungan dari seluruh komponen masyarakat. Hampir tidak nampak mudaratnya program yang diprakarsai Gubernur Edy Rahmayadi ini," tegas Zainuddin.
Menurutnya, jalan-jalan yang ada di provinsi ini banyak yang rusak parah, baik itu jalan tanggungan pemerintahan kabupaten/kota maupun tanggungan pemerintah provinsi Sumatera Utara.
"Ada tiga manfaat dari pekerjaan revitalisasi jalan tersebut. Pertama, membantu rakyat secara langsung dalam perbaikan infrastruktur. Kedua, berdampak terhadap peningkatan ekonomi rakyat. Ketiga, program tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah Provinsi Sumut berpihak pada hajat hidup rakyat," bebernya.