Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan stok cabai rawit merah dan bawang merah sedang defisit. Tak ayal, harga kedua bahan pangan tersebut melonjak naik di pasar.
"Hari ini memang yang stoknya defisit adalah bawang merah dan cabai rawit merah. Kedua barang ini juga setiap hari kami lakukan mobilisasi, kami kerjakan semua," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi pada konferensi pers, Kamis (30/6).
Arief memastikan bahwa Bapanas sedang menggencarkan distribusi pangan ke sejumlah pasar, khususnya cabai yang harganya melonjak hingga dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Jadi kalau dilihat di Pasar Kramat Jati dari kebutuhan 30 sampai 32 ton (cabai), itu kami bisa kirimkan 3-5 ton setiap hari," ujar Arief.
Namun, masa penyimpanan alias shelf life yang pendek dari cabai membuat pasokan semakin minim. Maka untuk mengatasi hal itu, Bapanas akan mengirim lebih banyak pasokan cabai lewat angkutan udara.
"Karena shelf life dari cabai itu pendek kami kirimkan lewat udara, kami kerja sama juga dengan airlines, sehingga satu airlines itu bisa mengangkut sekitar 2-3 ton karena keterbatasan," ucapnya.
Ia pun yakin ketersediaan cabai dan bawang akan kembali normal bulan depan.
"Tapi percayalah bahwa hitungan kami dengan teman-teman Kementan bulan Juli itu akan kembali normal," imbuhnya.
Harga cabai-cabaian tercatat makin mahal. Rata-rata harga cabai merah besar naik Rp1.350 per kilogram (kg) menjadi Rp71.050.
Mengutip hargapangan.id, Senin lalu, harga cabai merah besar bahkan dipatok Rp118.750 per kg di Dumai dan Rp108.750 per kg di Pekanbaru.
Padahal, di beberapa daerah lainnya, harga cabai merah besar masih di kisaran Rp 36.250 per kg di Bone. Rp39.500 di Parepare, dan Rp42.500 di Singkawang.