Hantu Resesi Jungkalkan Minyak ke Level Harga Terendah 12 Minggu

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2022 07:16 WIB
Harga minyak dunia terjungkal ke level terendah dalam 12 minggu akibat kekhawatiran pasar atas resesi yang menghantui ekonomi sejumlah negara.
Harga minyak dunia terjungkal ke level terendah dalam 12 minggu akibat kekhawatiran pasar atas resesi yang menghantui ekonomi sejumlah negara. (iStock/bomboman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia jatuh sekitar dua persen ke level terendah 12 minggu pada akhir perdagangan Rabu (6/7) sore waktu AS atau Kamis (7/7)  pagi WIB.

Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September merosot US$2,08 atau 2 persen ke US$100,69 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus turun 97 sen atau 1 persen ke US$98,53 per barel.

Kedua harga acuan ditutup pada level terendah sejak 11 April 2022. Analis menyebut tekanan harga minyak terjadi akibat hantu resesi yang mengintai sejumlah negara. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu memicu kehawatiran pasar bahwa permintaan minyak akan terganggu sehingga membuat harganya jatuh. Kekhawatiran makin menguat setelah harga minyak diesel berjangka AS juga turun lebih dari 5 persen.

Kekhawatiran juga semakin menguat usai Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan prospek ekonomi global telah menurun secara signifikan sejak April. 

"Ada kekhawatiran yang tidak dapat disangkal tentang kehancuran permintaan minyak akibat resesi yang ditambah open interest WTI di posisi terendah multi-tahun telah menciptakan sedikit krisis likuiditas," kata Direktur Eksekutif Energi Berjangka di Mizuho Robert Yawger.

[Gambas:Video CNN]

Selain hantu resesi, analis juga menyebut penurunan harga minyak juga dipicu melonjaknya dolar AS ke level tertinggi dalam hampir 20 tahun terhadap sekeranjang mata uang. Penguatan itu membuat harga minyak lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya sehingga membuat harganya jatuh.

Tekanan lain juga datang dari lockdown yang dilakukan China demi mengatasi penyebaran covid-19. Lockdown membuat pasar makin khawatir permintaan minyak dari China bakal anjlok.

Maklum, China merupakan importir minyak terbesar dunia.

(antara/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER