Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dikabarkan akan mundur dari jabatannya. Mendengar kabar tersebut, bursa saham Inggris justru terpantau menghijau.
Dilansir Kamis (7/7) sore,FTSE 100 Index menguat 1,15 persen. Kemudian, FTSE All-Share Index naik 1,06 persen. Sementara, FTSE Aim All Share Index stagnan.
Tak cuma saham, mata uang poundsterling juga menguat 0,39 terhadap AS dolar. Kini, US$1 setara dengan 0,83 poundsterling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Boris Johnson dikabarkan akan mundur. Dikutip dari Reuters, kabar mundur ini didapatkan dari sejumlah media Inggris termasuk BBC.
Kepemimpinan Johnson semakin berada di ujung tanduk setelah empat menteri dalam kabinetnya memutuskan mundur dalam sehari.
Keempat menteri Inggris itu memutuskan mundur setelah menganggap Johnson sudah tak pantas memimpin Inggris lagi lantaran berbagai skandal yang menyeretnya dan pemerintahannya.
Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid, mengundurkan diri pada Selasa (5/7) malam.
Keduanya memutuskan mundur dari kursi menteri di kabinet Johnson karena mereka merasa tak lagi bisa mentoleransi rentetan skandal yang terus terjadi di pemerintahan.
Sementara itu, pada Rabu (6/7) pagi, beberapa jam setelah Sunak dan Javid mengumumkan mundur dari kabinet, Menteri Urusan Anak dan Keluarga Will Quince dan Menteri Muda Transportasi Laura Trott juga mengumumkan berhenti dari jabatan mereka.
Dikutip AFP, Quince mengaku tak memiliki pilihan lain selain mengajukan pengunduran dirinya kepada Johnson. Sementara itu, Trott mengatakan dia keluar dari jabatannya sebagai menteri lantaran sudah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.
Pengunduran keempat menterinya ini diprediksi semakin menyudutkan Johnson di hadapan parlemen termasuk dari partainya sendiri, Partai Konservatif.
Johnson dijadwalkan akan menghadap parlemen hari ini dalam rapat rutin mingguan yang nampaknya akan banyak membicarakan protes dari para menterinya yang mundur.
Salah satu anggota parlemen dari Partai Konservatif atau Tory Andrew Bridgen bahkan menilai pengunduran diri para menteri ini bak buah ceri di atas kue tart yang kian menguatkan alasan mengapa Johnson pantas dipecat sebagai perdana menteri.
Bridgen lantas menyarankan sang PM untuk hengkang dari kursi kekuasaannya. "Ini saatnya Boris pergi. Dia bisa melakukan ini beberapa jam lagi jika dia mau," terang Bridgen.