Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Turun pada Juli 2022

CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2022 15:52 WIB
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi untuk produk crude palm oil (CPO) dan biji kakao periode Juli 2022.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi untuk produk crude palm oil (CPO) dan biji kakao periode Juli 2022. (REUTERS/WILLY KURNIAWAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi untuk produk crude palm oil (CPO) dan biji kakao.

Hal itu diatur dalam peraturan menteri perdagangan (Permendag) nomor 43 2022 tentang penetapan harga patokan ekspor (HPE) atas produk pertanian dan kehutanan yang dikenakan bea keluar.

Untuk periode Juli 2022, harga referensi produk CPO untuk penetapan bea keluar sebesar US$1.615,83 per metrik ton (MT).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga referensi ini turun sebesar US$84,29 atau 4,96 persen dari Juni 2022 yang senilai US$1.700,12 per MT.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono dalam keterangan resminya mengatakan BK CPO untuk Juli 2022 merujuk pada kolom 17 lampiran huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.010/2022 sebesar US$288 per MT. Nilai tersebut naik dari BK CPO untuk periode Juni 2022.

"Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui ambang batas (threshold) US$750 per MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$288 per MT untuk periode Juli 2022," kata Veri, Jumat (8/7).

Veri menuturkan penurunan harga referensi CPO dipengaruhi kebijakan Indonesia yang membuka kembali keran ekspor walaupun permintaan belum meningkat. Selain itu, kebijakan lockdown di China juga mempengaruhi penurunan harga tersebut.

Untuk harga referensi biji kakao pada Juli 2022 turun US$83,02 atau 3,29 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi US$2.437,11 per MT.

Hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Juni 2022 menjadi US$2.151 per MT, turun US$80,96 atau 3,63 persen dari periode sebelumnya, yaitu sebesar US$2.232 per MT.

Penurunan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi faktor cuaca yang menurunkan kualitas hasil panen.

Penurunan harga referensi juga dipicu oleh inflasi global yang membuat permintaan cenderung diarahkan untuk kebutuhan pokok, sehingga berimbas pada komoditas kakao yang merupakan kebutuhan tersier.

Meski demikian, penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen. BK kakao tersebut tercantum pada kolom 2 lampiran huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.010/2022.

Adapun HPE produk kulit tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Sedangkan untuk produk kayu, terdapat beberapa perubahan HPE.

BK produk kayu dan kulit tidak mengalami perubahan, sebagaimana tercantum pada Lampiran huruf A Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.010/2022.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER