Daftar Negara yang Terancam Bangkrut Susul Sri Lanka

CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2022 10:02 WIB
Krisis ekonomi Sri Lanka membunyikan alarm 'bahaya' di banyak negara lainnya di dunia. Mulai dari Laos, Myanmar, Pakistan, hingga Venezuela. (REUTERS/Dinuka Liyanawatte).
Jakarta, CNN Indonesia --

Krisis ekonomi Sri Lanka membunyikan alarm 'bahaya' di banyak negara lainnya di dunia. Ada kekhawatiran, Sri Lanka yang saat ini bangkrut akan diikuti oleh Laos, Myanmar, hingga Pakistan.

Penyebab pasti kesengsaraan mereka berbeda-beda, tetapi risiko dari melonjaknya biaya untuk makanan dan bahan bakar dirasakan oleh semuanya.

Akibatnya, Bank Dunia memperkirakan pendapatan per kapita negara berkembang hanya tersisa 5 persen atau di bawah tingkat pra-pandemi.

Bahkan, laporan bertajuk Crisis Response Group yang dirilis PBB pada bulan lalu menyebutkan lebih dari separuh negara termiskin di dunia terlilit utang dan berisiko tinggi dalam kesulitan.

Mengutip AP, Senin (11/7), beberapa krisis terburuk terjadi di negara-negara yang sudah hancur karena korupsi, perang saudara, kudeta, dan bencana lainnya.

Berikut adalah negara-negara yang ekonominya dalam kesulitan atau berisiko besar:

Afghanistan

Afghanistan terhuyung-huyung dari krisis ekonomi yang mengerikan sejak Taliban mengambil alih sejak AS dan sekutunya menarik pasukan mereka tahun lalu.

Bantuan asing yang menjadi andalan praktis terhenti dalam semalam dan Afghanistan terkena sanksi, seperti layanan transfer bank yang terhenti yang melumpuhkan sektor perdagangan.

Separuh dari 39 juta penduduk negara itu menghadapi kerawanan pangan yang mengancam banyak jiwa. Sementara, PNS, dokter, perawat, guru tidak mendapatkan gaji selama berbulan-bulan.

Gempa bumi yang terjadi baru-baru ini pun merenggut lebih dari 1.000 orang yang menambah kesengsaraan Afghanistan.

Argentina

Sekitar 4 dari 10 orang Argentina menjadi orang termiskin. Bahkan, jutaan orang bertahan hidup dari dapur umum lewat program kesejahteraan dan bantuan sosial

Kejatuhan ekonomi Argentina terjadi setelah bank sentral negara kehabisan cadangan devisa karena pelemahan mata uang peso Argentina. Diproyeksikan, inflasi tahun ini mencapai lebih dari 70 persen.

Mesir

Inflasi Mesir melonjak hampir 15 persen pada April 2022 yang mengakibatkan sepertiga dari 103 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan.

Masyarakat Mesir sudah menderita karena program reformasi ambisius pemerintahnya membuat mata uang mereka mengambang dan memangkas subsidi bahan bakar, air, hingga listrik.

Belum lagi, kebijakan bank sentralnya yang menaikkan suku bunga demi mengekang laju inflasi telah menjebak pemerintahnya kesulitan membayar utang luar negeri yang menumpuk.

Laos

Negara kecil yang terkurung daratan di Asia Tenggara ini sebetulnya mencatat pertumbuhan ekonomi tercepat sebelum pandemi covid-19 melanda.

Tetapi, sejak pandemi, utangnya melompat persis seperti yang dialami Sri Lanka. Setali tiga uang, Laos juga terpaksa mengemis restrukturisasi utang bernilai miliaran dolar AS.

Masalah semakin pelik karena menurut Bank Dunia, cadangan devisa Laos tersisa hanya kurang dari dua bulan impor. Mata uangnya pun jatuh 30 persen yang memperburuk kesengsaraan negara itu.

Lebanon

Seperti Sri Lanka, Lebanon juga menderita karena mata uangnya jatuh hingga 90 persen. Belum lagi, lonjakan inflasi, yang berakibat pada krisis pangan dan krisis energi.

Lebanon menderita krisis ekonomi akibat perang saudara yang panjang, yang menghambat pemulihan negaranya dan disfungsi pemerintah, serta serangan teror.

Lebih parahnya, Lebanon gagal membayar utang mereka senilai US$90 miliar. Rasio utangnya pun meningkat hingga mencapai 170 persen terhadap PDB.

Bank Dunia mengatakan krisis ekonomi Lebanon menempati peringkat salah satu yang terburuk di dunia dalam lebih dari 150 tahun.

Ancaman Hiperinflasi di Zimbabwe


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :