Daftar Platform Kripto yang Bangkrut

CNN Indonesia
Kamis, 14 Jul 2022 13:39 WIB
Kripto terguncang dalam beberapa bulan mengakibatkan sejumlah platform bangkrut, mulai dari AS hingga Singapura. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Industri kripto terguncang oleh serangkaian keruntuhan dalam beberapa bulan terakhir hingga mengakibatkan sejumlah platform bangkrut.

Runtuhnya token utama terra USD pada Mei lalu membuat beberapa platform mata uang digital itu tak kuasa menahan keruntuhan harga kripto.

Berikut daftar platform kripto yang bangkrut:

Celcius

Terbaru, perusahaan kripto Celsius mengajukan bangkrut dengan menggunakan Undang-undang Kepailitan AS Bab 11. Artinya, perusahaan ingin meminta perlindungan untuk tetap beroperasi meski berstatus pailit.

Dalam pernyataannya, Celsius menyatakan akan berupaya menstabilkan bisnisnya dengan restrukturisasi melalui cara yang memaksimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.

Melansir CNBC pada Kamis (14/7), Celsius memiliki kas sebesar US$167 juta untuk mendukung operasi sementara. Pengacara perusahaan sebelumnya memberi tahu regulator negara bagian AS terkait langkah tersebut.

Salah satu pendiri Celcius Alex Mashinsky mengatakan langkah tersebut merupakan keputusan yang tepat.

"Saya yakin bahwa ketika kita melihat kembali sejarah Celsius, kita akan melihat ini sebagai momen yang menentukan, di mana bertindak dengan tekad dan kepercayaan diri melayani masyarakat dan memperkuat masa depan perusahaan," kata Mashinsky.

Celsius menjadi perhatian selama sebulan terakhir setelah membekukan akun pelanggan dan menyalahkan 'kondisi pasar yang ekstrem'.

Voyager

Pialang kripto asal Kanada Voyagers Digital Ltd juga mengajukan perlindungan kebangkrutan akibat volatilitas pasar kripto dan jatuhnya hedge fund yang meminjam dana ke perusahaan.

Voyager memulai proses kebangkrutan di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York. Dalam pengajuan Bab 11, Voyager mendaftarkan aset dan kewajiban masing-masing antara US$1 miliar dan US$10 miliar.

Dilansir dari CNBC, perusahaan mengatakan memiliki sekitar US$1,3 miliar kripto di platformnya. Selain itu, Voyager juga memegang lebih dari US$350 juta uang tunai atas nama pelanggan di Metropolitan Commercial Bank New York.

Voyager menderita kerugian besar dari eksposurnya ke dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital, yang bangkrut beberapa minggu sebelumnya setelah gagal membayar pinjaman dari sejumlah perusahaan di industri. Termasuk US$650 juta dari Voyager.

"Kami sangat percaya pada masa depan industri, tetapi volatilitas yang berkepanjangan di pasar kripto dan default Three Arrows Capital mengharuskan kami untuk mengambil tindakan tegas ini," kata CEO Voyager Stephen Ehrlich.

Three Arrows Capital

Perusahaan investasi kripto kelas kakap berbasis di Singapura Three Arrows Capital (3AC) resmi mengajukan permohonan bangkrut ke pengadilan di New York, AS.

Dilansir dari Reuters, 3AC adalah salah satu investor dengan profil tertinggi yang terkena aksi jual tajam di pasar kripto dan sedang dilikuidasi.

Perwakilan untuk 3AC mengajukan petisi di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York. Berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan yang didirikan oleh Su Zhu sejak 2012 itu mulai menghadapi kesulitan keuangan karena runtuhnya luna dan UST pada awal Mei lalu.

Pada pertengahan Juni, 3AC gagal memenuhi beberapa margin call dan akhirnya dilikuidasi pada beberapa posisi perdagangan bitcoin dan ethereum. Selain itu, beberapa kreditur, seperti Voyager Digital, meminta agar 3AC membayar utangnya.

Vauld

Platform pinjaman dan perdagangan kripto yang berbasis di Singapura Vauld mengatakan pihaknya akan menangguhkan penarikan dan perdagangan serta mencari investor baru. Hal tersebut dilakukan imbas tekanan dalam industri kripto.

Direktur Utama Vauld Darshan Bathija mengatakan pihaknya menghadapi tantangan keuangan karena kondisi pasar yang bergejolak.

Selain itu, tantangan keuangan itu juga disebabkan oleh kesulitan keuangan dari mitra bisnis utama dan iklim pasar berbasis aset risiko saat ini.

Vauld mensuspensi penarikan pelanggan lebih dari US$197,7 juta sejak 12 Juni lalu.

Perusahaan mengatakan telah menunjuk penasehat hukum dan keuangan untuk berdiskusi dengan calon investor.

Vauld juga mengajukan moratorium ke pengadilan Singapura memberikan waktu untuk melakukan restrukturisasi.



(mrh/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK