Pengusaha travel meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan rencana kenaikan tarif tiket masuk ke Taman Nasional (TN) Komodo dari Rp200 ribu per orang menjadi Rp3,7 juta per orang.
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Labuan Bajo Ignasius Suradin mengatakan kenaikan itu dikhawatirkan akan memangkas penghasilan pelaku wisata di daerah itu karena berdampak pada kunjungan wisatawan.
Sebab itu, ia berharap agar Jokowi membatalkan rencana yang seharusnya mulai berlaku pada 1 Agustus besok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kedatangan Presiden Jokowi hari ini, kami meminta agar Bapak Jokowi bisa membatalkan rencana kenaikan harga tiket masuk TN Komodo yang direncanakan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang," Ignasius Suradin, mengutip Antara, Kamis (21/7).
Dalam hal ini, ia mengapresiasi kunjungan Jokowi ke Labuan Bajo yang menurutnya hal tersebut menunjukkan kepedulian Presiden kawasan tersebut.
Hanya saja, ia berharap agar Jokowi menghentikan segala kegaduhan dan polemik terkait rencana kenaikan harga tiket masuk TN Komodo itu, termasuk wacana menyerahkan pengelolaan pada pihak ketiga.
"Kami juga memohon kepada Presiden Jokowi agar menerbitkan keputusan Presiden atau Peraturan Pemerintah agar pengelolaan TN Komodo tidak diserahkan kepada pihak ketiga," tambah dia.
Lihat Juga : |
Ignasius menegaskan pihaknya bersama sejumlah pelaku wisata lainnya juga mendesak Jokowi untuk mencabut semua izin perusahaan swasta yang sudah mengkavlingkan TN Komodo.
"Semoga Kunjungan Bapak Jokowi bisa meresmikan beberapa proyek strategis nasional agar bisa dibuka dan bisa dikunjungi oleh wisatawan, misalnya, Batu Cermin, Loh Buaya Pulau Rinca dan beberapa lagi," imbuhnya.
(dzu/agt)