Pemerintah China berencana menyiapkan anggaran untuk pengembangan properti atau real estat senilai US$44,39 miliar atau setara dengan 300 miliar yuan.
Mengutip Reuters, Senin (25/7), laporan REDD menyebutkan dana tersebut diperoleh dari China Construction Bank senilai 50 miliar, dan pinjaman People's Bank of China (PBOC) senilai 30 miliar yuan.
Bahkan anggaran tersebut kemungkinan bisa ditingkatkan di kisaran 200 hingga 300 miliar yuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, regulator dan pemerintah daerah setempat akan memilih pengembang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan dari dana tersebut.
Laporan itu menambahkan dana tersebut dapat digunakan untuk membeli produk keuangan yang dikeluarkan oleh pengembang atau membiayai akuisisi pembeli negara atas proyek mereka.
Adapun Beijing juga mempertimbangkan kebijakan nasional untuk penerbitan obligasi khusus untuk pembangunan kembali kota kumuh.
Sebelumnya, Komisi Asuransi Perbankan dan Regulasi China mendesak bank untuk menggelontorkan lebih banyak kredit kepada pengembang.
Desakan mereka sampaikan demi menyikapi ancaman boikot pembayaran hipotek yang dilakukan oleh para pembeli pada proyek perumahan yang belum selesai di 50 kota China.
Tak hanya itu, mereka juga mendesak bank untuk melakukan pekerjaan dengan baik dalam layanan pelanggan, mematuhi kontrak, memenuhi komitmen, dan melindungi hak dan kepentingan sah konsumen keuangan.
Langkah-langkah ini diperlukan untuk menjaga operasi pasar real estat di China supaya stabil dan teratur.