Uni Eropa Sepakat Pangkas Konsumsi Gas Rusia Sebesar 15 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2022 03:41 WIB
Negara anggota Uni Eropa sepakat mengurangi konsumsi gas sebesar 15 persen demi mengurangi ketergantungannya pada Rusia.
Negara anggota Uni Eropa sepakat mengurangi konsumsi gas sebesar 15 persen demi mengurangi ketergantungannya pada Rusia. ( AFP/Francois Walschaerts).
Jakarta, CNN Indonesia --

Negara anggota Uni Eropa sepakat mengurangi konsumsi gas demi mengurangi ketergantungannya pada Rusia. Kesepakatan itu itu diteken oleh menteri energi anggota Uni Eropa di Brussels, Belgia, Selasa (26/7).

Dengan kesepakatan itu, negara anggota UE wajib mengurangi konsumsi gas mereka sebesar 15 persen mulai bulan depan dan selama musim dingin yang terjadi sampai Maret. Angka tersebut dihitung berdasarkan rata-rata konsumsi gas selama lima tahun untuk bulan-bulan yang bersangkutan.

Target pengurangan konsumsi tersebut akan disesuaikan dengan situasi masing-masing negara anggota dengan mempertimbangkan tingkat stok dan apakah mereka memiliki jaringan pipa untuk berbagi gas atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kewajiban mengurangi konsumsi gas itu dikecualikan terhadap seperti Irlandia, Siprus dan Malta dan Spanyol atau Portugal. Mereka diketahui memiliki hubungan terbatas ke jaringan pasokan gas yang saling terhubung.

"Kami telah membuat langkah besar untuk mengamankan pasokan gas bagi warga dan ekonomi kami untuk musim dingin mendatang. Saya tah ini tidak mudah. Tapi akhirnya semua orang mengerti bahwa pengorbanan memang harus dilakukan," kata Menteri Industri Ceko Jozef Sikela seperti dikutip dari AFP, Rabu (27/7).

Ia menambahkan kesepakatan dipuji sebagai tanggapan efektif atas ulah Rusia memanfaatkan senjata energinya untuk menjajah orang.

Senada dengan Ceko, Jerman mengatakan pengurangan konsumsi gas dari Rusia memang perlu segera dilakukan.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengakui itu pilihan sulit. Apalagi, Jerman sangat bergantung pada gas Rusia.

[Gambas:Video CNN]

Pasalnya, 40 persen impor gas UE yang berasal dari Rusia tahun lalu mereka pakai untuk kebutuhan dalam negeri.

"Memang benar bahwa Jerman, dengan ketergantungannya pada gas Rusia, telah membuat kesalahan strategis, tetapi pemerintah kami sedang bekerja untuk memperbaikinya dengan langkah ini," katanya.

Sementara Hungaria, satu-satunya negara Uni Eropa yang menentang rencana tersebut menyatakan mengurangi konsumsi gas bukanlah kebijakan tepat.

"Ini adalah proposal yang tidak dapat dibenarkan, tidak berguna, tidak dapat diterapkan, dan berbahaya yang sama sekali mengabaikan kepentingan nasional," kata Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto.

(afp/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER