Bank sentral India menaikkan suku bunga acuannya yang ketiga kali dalam empat bulan karena defisit perdagangan yang melebar dan melemahnya mata uang.
Reserve Bank of India (RBI) menaikkan suku bunga pinjaman utamanya sebesar 50 basis poin menjadi 5,40 persen tiga bulan setelah memulai siklus pengetatan moneter pada Mei.
"Kejutan berturut-turut terhadap ekonomi global mengambil korban mereka," kata Gubernur RBI Shaktikanta Das mengutip AFP, Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang menggelisahkan, globalisasi inflasi bertepatan dengan de-globalisasi perdagangan. Pandemi dan perang telah memicu kecenderungan menuju fragmentasi yang lebih besar," imbuhnya.
Ekonomi India mulai bangkit pasca pandemi covid-19, namun saat ini negara itu tengah menghadapi inflasi dan kenaikan harga komoditas.
IMF atau Dana Moneter Internasional pekan lalu memangkas prospek pertumbuhan India untuk tahun keuangan yang sedang berlangsung yang berakhir Maret 2023 menjadi 7,4 persen dari perkiraan 8,2 persen pada April.
Reli dolar dalam beberapa bulan terakhir telah berkontribusi pada rupee India yang terdepresiasi tajam hingga di bawah 80, level terendah terhadap greenback dalam catatan.
Lihat Juga : |
Das mengatakan saat ini rupee sedikit lebih baik dibandingkan mata uang berkembang lainnya. Ia menambahkan bahwa ekonomi India bertahan stabil dan berkembang di lautan turbulensi dan ketidakpastian.
Adapun defisit perdagangan India melebar ke rekor US$31 miliar pada Juli, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$10,6 miliar. Impor India lebih besar dua kali lipat dari pada ekspor, dipimpin oleh produk minyak bumi dan batu bara.
Negara itu mengimpor lebih dari 80 persen kebutuhan minyak mentahnya dan 1,4 miliar penduduknya terkena dampak kenaikan biaya bahan bakar.
Inflasi konsumen secara konsisten melampaui kisaran target bank sentral dua hingga enam persen dalam enam bulan pertama tahun ini, mencapai level tertinggi delapan tahun di 7,79 persen pada April, namun turun di level 7,01 persen pada Juni.
RBI mempertahankan perkiraan pertumbuhannya pada 7,2 persen untuk tahun keuangan 2022-2023 dan mempertahankan perkiraan inflasi pada 6,7 persen.
Kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve AS semakin memperburuk arus keluar, dengan investor asing menarik bersih US$30 miliar dari utang dan ekuitas pada paruh pertama 2022.
Indeks acuan Sensex India menghapus kerugian awal diperdagangkan 0,56 persen lebih tinggi pada Jumat menyusul keputusan suku bunga.