Harga minyak merosot pada awal perdagangan Selasa (9/8).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 27 sen, atau 0,3 persen ke level US$96,38 per barel. Penurunan memangkas kenaikan 1,8 persen yang terjadi pada sesi perdagangan awal pekan kemarin.
Sementara itu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 24 sen, atau 0,3 persen ke level US$90,52 per barel setelah awal pekan kemarin sempat naik 2 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Analis memperkirakan pelemahan harga minyak terjadi akibat kemajuan terbaru dalam pembicaraan perjanjian nuklir Iran 2015 setelah Uni Eropa pada Senin (8/8) malam kemarin mengajukan teks final untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.
Uni Eropa tinggal menunggu persetujuan dari Washington dan Teheran supaya teks untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran itu bisa dibahas. Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan keputusan akhir tentang proposal itu diharapkan selesai dalam beberapa minggu.
Pasar melihat perkembangan pembahasan itu membuka jalan Iran untuk meningkatkan ekspor minyak mentahnya. Kalau itu terjadi, pasokan minyak akan melimpah sehingga harganya tertekan.
"Momok kesepakatan nuklir AS-Iran terus melayang di atas pasar," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Analis Commonwealth Bank Vivek Dhar mengatakan Iran dapat meningkatkan ekspor minyaknya sebesar 1 juta-1,5 juta barel per hari, atau hingga 1,5 persen dari pasokan global dalam enam bulan.
"Kebangkitan kembali perjanjian nuklir 2015 kemungkinan akan membuat harga minyak turun tajam mengingat pasar mungkin tidak percaya kesepakatan akan tercapai," kata Dhar.
(agt)