Dihantui Krisis, Jokowi Keluhkan Dunia Sedang Sangat Sulit

CNN Indonesia
Kamis, 18 Agu 2022 14:55 WIB
Presiden Jokowi mengatakan dunia sedang berada dalam keadaan sangat sulit sekarang karena perang Rusia-Ukraina.
Presiden Jokowi mengatakan dunia sedang berada dalam keadaan sangat sulit sekarang karena perang Rusia-Ukraina. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dunia sedang berada dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit saat ini. 

Menurut dia, dunia belum pulih seutuhnya dari masalah pandemi covid-19. Bahkan, beberapa kasus covid-19 di sejumlah negara masih tinggi.

Belum selesai urusan covid-19, dunia harus merasakan dampak dari perang Rusia-Ukraina. Hal itu membuat krisis pangan, energi, hingga keuangan di sejumlah negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inilah yang saya bilang keadaan yang sangat sulit," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8).

Harga minyak mentah melesat lebih dari US$100 per barel setelah Rusia menyerang Ukraina. Meski sekarang mulai melandai, tetapi masih cukup tinggi di level US$90 per barel.

Lalu, sebagian harga pangan meningkat imbas perang Rusia-Ukraina. Salah satunya gandum, sehingga harga tepung ikut melonjak di beberapa negara.

"Oleh sebab itu kita tidak boleh bekerja seperti biasa karena keadaan tidak normal. Tidak boleh lagi kerja rutinitas karena keadaan tidak normal," tegas Jokowi.

Lonjakan harga pangan dan energi membuat inflasi di beberapa negara juga meningkat, termasuk di Indonesia.

Maka dari itu, ia memerintahkan gubernur, bupati, walikota untuk melihat kondisi makro dan mikro dalam mengatasi masalah inflasi.

"Cek apa saja yang membuat harga naik, yang sebabkan inflasi. Bisa saja beras, bawang merah, cabai. Dicek ke tim pengendali inflasi, cek daerah mana saja yang melimpah, nanti disambungkan," terang Jokowi.

Inflasi Indonesia sendiri tercatat 4,94 persen pada Juli 2022. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Jika inflasi terus meningkat, maka akan menghambat proses pemulihan ekonomi di dalam negeri.

Di sisi lain, Jokowi mendapatkan laporan dari beberapa lembaga internasional bahwa terdapat 60 negara yang ekonomi rentan ambruk. Namun, ia tak menyebut secara pasti negara mana saja yang dimaksud.

"Biasanya kalau krisis empat sampai lima negara, ini 60 negara yang diprediksi akan ambruk ekonominya," ujar Jokowi.

Lalu, beberapa lembaga internasional juga memprediksi 345 juta orang di 82 negara berpotensi mengalami kekurangan pangan akut.

[Gambas:Video CNN]

(aud/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER