Kementerian PUPR Kenang Hermanto Dardak: Putra Terbaik Indonesia
Kementerian PUPR mengenang Hermanto Dardak sebagai seseorang yang berjasa dalam membangun infrastruktur Indonesia. Achmad Hermanto Dardak meninggal dunia pada Sabtu (20/8) akibat kecelakaan di tol.
"Segenap pimpinan dan pegawai Kementerian PUPR menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik bangsa Indonesia yang berjasa besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia," ungkap Kementerian PUPR dalam keterangan resmi, Sabtu (20/8).
Ia bergabung menjadi keluarga besar Kementerian PUPR pada 1982 silam. Ia sempat dipercaya menjadi kepala biro kerja sama luar negeri periode 1995-1998, kepala biro perencanaan sekretaris jenderal pada 1998-1999, dan kepala pusat kajian kebijakan pada 2002-2003.
Lalu, Hermanto juga pernah dipercaya menjadi direktur jenderal penataan ruang departemen Kementerian PUPR periode 2005-2007, direktur jenderal bina marga pada 2007-2009.
Setelah itu, Hermanto menjabat sebagai wakil menteri PUPR pada 2009-2014, dan kepala Badan Pengembangan Infrastruktur (BPIW) Kementerian PUPR pada 2015-2016.
"Setelah itu Hermanto aktif mengabdi sebagai Widyaiswara Utama di Kementerian PUPR hingga saat ini," kata Kementerian PUPR.
Di samping itu, Hermanto juga aktif ikut organisasi. Salah satunya Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat PII periode 2015-2018. Hermanto juga pernah menjabat sebagai Kaprodi S2 Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Pancasila.
Tak hanya itu, Hermanto mendapatkan beberapa tanda kehormatan berkat sumbangsih dalam pembangunan infrastruktur di RI. Salah satunya Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama yang diberikan oleh Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014 lalu.
"Hermanto juga tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang mendapat penghargaan International Road Federation (IRF) Professional of The Year 2014."
"Penghargaan ini diberikan kepada figur terkemuka, profesional di sektor swasta dan pendidikan yang memiliki track record luar biasa, berdasarkan kepemimpinan dan komitmen untuk industri transportasi jalan," jelas Kementerian PUPR.
Hermanto meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Pemalang-Batang KM 341+400 B pukul 03.25 WIB, Sabtu (20/8).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan kecelakaan yang melibatkan satu mobil Innova dan satu truk itu dipicu sopir mengantuk.
Mobil Innova itu ditumpangi Hermanto Dardak dan dikendarai Angga Saputra. Sedangkan truk Hino dikendarai Siswoyo.
"Sesampainya di TKP pengemudi KR Innova mengalami mengantuk sehingga menabrak bagian belakang KR Truk Hino yang berada di depannya," kata Iqbal Alqudusy dalam keterangan resmi, Sabtu (20/8).