Sejumlah warga di Magelang mengeluh karena PT Pertamina (Persero) membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) pertalite. Keluhan salah satunya disampaikan salah seorang pengendara motor bernama Adi.
Ia bercerita saat mengisi pertalite di SPBU Jl Pakelan, Bulurejo, Kabupaten Magelang, ia hanya diperbolehkan mengisi pertalite sebanyak Rp15 ribu saja.
"Itu di Pom Pakelan, tidak tahu yang lain bagaimana apakah dibatasi apa tidak. Tapi saat pembatasan antrean memang lumayan tidak seperti biasanya," katanya kepada CNNIndonesia.com awal pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya motor, pembatasan juga dilakukan terhadap pembelian pertalite untuk mobil. Lukman salah satu pengendara mobil di Magelang bercerita saat mengisi pertalite di SPBU Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara pada Jumat (19/8) lalu, ia juga hanya diperbolehkan mengisi pertalite Rp100 ribu.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga (PPN) Irto Ginting mengakui pembatasan pembelian sebagaimana disampaikan masyarakat di Magelang itu. Ia berdalih pembatasan dilakukan demi mengatasi antrean pembelian pertalite yang terlalu panjang.
"Ini karena antrean yang sudah terlalu panjang dan mengganggu kendaraan lain," ujarnya.
Kendati, begitu antrean berkurang, pembatasan tidak diberlakukan lagi sehingga, saat ini warga Pakelan bisa kembali bebas membeli pertalite.
"Iya (sekarang sudah tak ada pembatasan lagi). Jadi situasional saja. Kalau antrean sudah terlalu panjang (dibatasi)," jelasnya.
Irto memastikan sampai saat ini stok BBM Pertamina masih sangat cukup. Pengiriman ke SPBU masih dilakukan sesuai permintaan alias belum ada pembatasan.
"Stoknya sangat mencukupi. Ini kondisi tertentu saja (dibatasi) untuk mempercepat antrean," pungkasnya.