Ekonomi Jerman Tumbuh 0,1 Persen pada Kuartal II 2022

CNN Indonesia
Kamis, 25 Agu 2022 16:38 WIB
Ekonomi Jerman tumbuh 0,1 persen secara kuartal ke kuartal dan 1,7 persen secara tahunan pada kuartal II 2022, ditopang oleh konsumsi.
Ekonomi Jerman tumbuh 0,1 persen secara kuartal ke kuartal dan 1,7 persen secara tahunan pada kuartal II 2022, ditopang oleh konsumsi. (jensschoeffel/Pixabay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonomi Jerman tumbuh 0,1 persen secara kuartal ke kuartal dan 1,7 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II 2022, ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan pemerintah.

Dilansir dari Reuters, Kamis (25/8), capaian ini juga melebihi ekspektasi analis yang memprediksi ekonomi Negeri Panzer stagnan secara kuartal ke kuartal.

Kantor statistik negara tersebut mencatat pengeluaran rumah tangga Jerman naik 0,8 persen dibandingkan dengan kuartal I 2022. Sementara, konsumsi pemerintah tumbuh 2,3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan konsumsi ini pun terjadi di tengah lonjakan inflasi. Tercatat inflasi di Jerman pada Juli kemarin mencapai 7,5 persen lebih rendah dari capaian Juni sebesar 7,6 persen. Namun, angka ini merupakan yang tertinggi dalam empat dekade.

Kepala Ekonom VP Bank Thomas Gitzel mengatakan meski tumbuh, namun kekhawatiran akan resesi masih menghantui Jerman. Sebab itu, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan agar pertumbuhan ekonomi terus membaik.

"Atau dengan kata lain, banyak hal positif yang harus terjadi agar resesi tidak terwujud," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Jerman dikabarkan akan memberikan keringanan pajak senilai 10 miliar euro atau setara dengan US$10,2 miliar membantu pekerja mengatasi lonjakan inflasi.

Menteri Keuangan Christian Lindner mengatakan kebijakan keringanan pajak itu akan menaikkan tunjangan bebas pajak dasar serta memunculkan tingkat di mana tarif pajak penghasilan tertinggi 42 persen akan berlaku.

Ia juga menyebut setiap keluarga juga akan mendapatkan keuntungan dari pembebasan pajak yang lebih tinggi untuk anak-anak yang menjadi tanggungannya.

Lindner mengatakan rencana keringanan pajak itu ditujukan pada karyawan yang bergaji tinggi sehingga memiliki beban pajak yang lebih tinggi.

Akibatnya, keuntungan yang telah diterima para pekerja pada dasarnya terhapus oleh pajak yang lebih tinggi yang harus dibayar. Fenomena, yang disebut perkembangan dingin, juga biasanya memukul pendapatan yang lebih rendah lebih keras.

Lindner mengatakan 48 juta orang Jerman akan menghadapi pajak yang lebih tinggi mulai Januari 2023 jika tidak ada keringanan yang ditawarkan.

"Bagi negara untuk mendapatkan keuntungan pada saat kehidupan sehari-hari menjadi lebih mahal, itu tidak adil dan juga berbahaya bagi pembangunan ekonomi," kata Lindner.

Kebijakan keringanan pajak ini tidak termasuk dalam paket 30 miliar euro yang dikeluarkan oleh Kanselir Olaf Scholz pada awal tahun untuk membantu konsumen menghadapi inflasi.

Adapun paket yang dirilis oleh Kanselir Olaf Scholz termasuk pemotongan pajak bahan bakar, tiket transportasi umum yang berlaku di seluruh Jerman seharga 9 euro per bulan untuk Juni, Juli, dan Agustus.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER