Bos Garuda Berharap Modal Rp7,5 T dari Negara Cair Oktober

CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2022 12:26 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menargetkan suntikan dana pemerintah Rp7,5 triliun cair Oktober 2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menargetkan suntikan dana pemerintah Rp7,5 triliun cair Oktober 2022. (CNNIndonesia/Fajrian).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menargetkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 7,5 triliun cair paling cepat Oktober 2022.

"Jadi (harapannya PMN untuk Garuda) Oktober (cair)," ujar Irfan saat ditemui di Menara BNI Pejompongan, Kamis (25/8).

Ia mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang menyusun peraturan pemerintah (pp) untuk pencairan PMN Garuda Indonesia. Setelah pp terbit, pemerintah baru bisa menyuntikkan dana Rp7,5 triliun ke kas manajemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PMN kan sudah setuju (pemerintah untuk) dikeluarkan, tinggal tunggu satu hal, yaitu pp. Itu sudah diproses. Kami sedang menunggu," jelas Irfan.

Menurut Irfan, salah satu poin yang akan dimasukkan dalam pp adalah porsi kepemilikan saham. Pasalnya, perusahaan akan melakukan rights issue atau pemberian hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) setelah mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.

Rights issue dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi investor lain agar saham mereka tak terdilusi usai pemerintah menambah modal ke Garuda Indonesia.

"Ketika dana masuk ke Garuda itu kan ranahnya pemegang saham, pemerintah kan memasukkan duit sebagai pemegang saham. Nah pemegang saham lainnya juga harus diberi kesempatan kan, termasuk publik dan minoritas," ujar Irfan.

Sebelumnya, Garuda Indonesia mengatakan akan melakukan rights issue kepada pemegang saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 225.585.894.911 saham. Jumlah itu setara dengan 871,44 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Garuda Indonesia menetapkan harga rights issue sekitar Rp459 per saham. Dana dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk beberapa hal, seperti pemeliharaan pesawat, menjaga kebutuhan kas minimum perusahaan, dan membayar sewa pesawat.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER