Sri Mulyani Kembali Merapat ke Kantor Airlangga, Bahas BBM?

CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2022 16:53 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali merapat ke kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sore ini, Jumat (26/8).
Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali merapat ke kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sore ini, Jumat (26/8). (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali merapat ke kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sore ini, Jumat (26/8).

Kedatangan ini, kali kedua sejak isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yakni pertalite dan solar gencar diperbincangkan.

Saat ditanya maksud kedatangannya apakah kembali membahas kenaikan harga BBM subsidi, bendahara negara ini hanya tersenyum tipis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan CNNIndonesia.com, sebelum Sri Mulyani tiba, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata sudah datang terlebih dahulu. Sama dengan menkeu, ia pun tak memberikan komentar terkait maksud kedatangannya.

Dikabarkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif serta Menteri Koperasi dan UKM juga bakal datang menyusul menkeu. Namun, hingga berita ini diturunkan keduanya belum tiba dan baru staf saja.

Pada Rabu (26/8), Sri Mulyani bersama Arifin, Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamen BUMN Pahala Mansury juga hadir di Kemenko Perekonomian membahas mengenai nasib pertalite dan solar.

Saat ditemui di Badan Anggaran, Sri Mulyani mengatakan pemerintah tengah mengkombinasikan berbagai kebijakan yang tepat dalam menentukan kebijakan BBM subsidi.

Sebab, jika harga BBM tidak dinaikkan, maka pemerintah anggaran subsidi bakal membengkak lebih dari Rp700 triliun, dari saat ini yang sebesar Rp502,4 triliun.

"Kita perkirakan subsidi itu harus nambah lagi, bahkan bisa mencapai Rp198 triliun di atas Rp502 triliun (anggaran subsidi saat ini). Nambah, kalau kita tidak menaikkan BBM, kalau tidak dilakukan apa apa, tidak ada pembatasan, tidak ada apa apa, maka Rp502 triliun nggak akan cukup," kata Sri Mulyani ditemui usai Rapat dengan Badan Anggaran, Selasa (23/8) lalu.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER