Pelemahan Dolar Angkat Rupiah ke Rp14.842
Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp14.842 per dolar AS pada Selasa (30/8) sore. Mata uang Garuda menguat 55 poin atau 0,37 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.875 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang menguat 0,31 persen, won Korea Selatan menguat 0,27 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dan peso Filipina melemah 0,02 persen.
Lalu, Yuan China menguat 0,07 persen, baht Thailand melemah 0,06 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.
Sementara, mata uang negara maju kompak berada di zona hijau. Terpantau euro Eropa menguat 0,29 persen, poundsterling Inggris menguat 0,31 persen, dolar Australia menguat 0,67 persen, dan dolar Kanada menguat 0,28 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah pada penutupan ini terjadi akibat koreksi pada dollar dari rekor dollar indeks tertinggi dalam 2 dekade.
"Sentimen risk on di bursa dengan aksi bargain hunting juga mendukung mata uang beresiko seperti rupiah," kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Sedangkan, dari sisi domestik penguatan rupiah ditopang oleh prediksi inflasi bakal masih di bawah 5 persen.
"Inflasi Agustus yang diperkirakan masih bertahan di bawah 5 persen, ini juga positif untuk rupiah. Namun rupiah masih rentan dan akan tertekan oleh kekuatiran inflasi dari kebijakan kenaikan harga pertalite," jelasnya.
(ldy/agt)