Polisi China menangkap 234 orang yang terlibat dalam skandal perbankan terbesar yang terjadi di empat bank di Provinsi Henan.
Melansir AFP, Selasa (30/8), empat bank China tersebut tengah menangguhkan penarikan tunai sejak April lalu dan membekukan dana ratusan ribu nasabah. Hal itu memicu protes yang terkadang berakhir dengan kekerasan.
Polisi di Kota Xuchang mengatakan 234 orang telah ditahan dan pemulihan dana yang dicuri sedang dalam proses yang menunjukkan kemajuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, polisi mengatakan bahwa "geng" telah menguasai sejumlah bank lokal, menarik deposan dengan suku bunga setinggi 18 persen. Dana dalam jumlah besar tersebut kemudian dieksploitasi oleh pialang keuangan.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan geng itu secara efektif mengendalikan bank sejak 2011.
Skandal ini disebut memicu protes masa yang jarang terjadi dan memberikan pukulan besar bagi kepercayaan pada sistem keuangan China.
Sebelumnya, demonstrasi pada 10 Juli lalu oleh para deposan di ibu kota Provinsi Henan, Zhengzhou, bahkan dibubarkan dengan para demonstran dipaksa masuk ke bus dan dipukuli oleh polisi.
Sementara itu, regulator perbankan secara bertahap menawarkan pembayaran kepada deposan sejak pertengahan April lalu. Regulator dan asuransi Henan berjanji untuk membayar kembali uang deposan yang telah disetor sekitar 400 ribu hingga 500 ribu yuan atau US$57.900 hingga US$72.300 mulai minggu ini.
Sementara deposan yang dananya lebih kecil telah telah dilunasi.