Taiwan Borong 16 Pesawat Boeing Rp68,25 T Saat Tegang dengan China
Maskapai Taiwan China Airlines akan membeli 16 pesawat Boeing 787 senilai US$4,6 miliar atau sekitar Rp68,25 triliun. Rencananya, pesawat Boeing akan menggantikan armada tua Airbus A330.
Dilansir Reuters, Rabu (31/8), kesepakatan itu diumumkan beberapa pekan setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Pabrikan pesawat asal Negeri Paman Sam itu secara luas diperkirakan memenangkan kesepakatan karena pembicaraan pembelian pesawat oleh maskapai mendapat dukungan pemerintah di tengah ketegangan dengan China.
Kendati demikian, sejumlah analis belum mengetahui dampak kesepakatan tersebut terhadap hubungan Boeing dengan China yang menyumbang sekitar seperempat penjualan komersial perusahaan.
Boeing sendiri menunggu selama berbulan-bulan untuk persetujuan pengiriman Boeing 737 MAX ke China meskipun pesawat jet tersebut telah dinyatakan aman oleh otoritas China setelah sempat ditarik karena alasan keselamatan.
Pada masa lalu, Beijing pernah menunda kesepakatan bisnis tingkat tinggi untuk merespons penjualan senjata AS atau Eropa ke Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Namun, kesepakatan pesawat sipil cenderung tidak menimbulkan kegemparan seperti itu.
"Bisnis komersial lebih di bawah radar politik," kata sumber senior industri kedirgantaraan Barat.
Namun demikian, beberapa analis memperingatkan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan simbol AS dapat menjadi penangkal petir baru untuk ketegangan setelah kunjungan Pelosi baru-baru ini ke Taiwan, serta latihan militer China.
"Beijing memiliki sejarah panjang dalam menghukum Boeing dan memberi penghargaan kepada Airbus, dan sebaliknya, atas dosa politik yang dirasakan," ujar Pendiri Strategy Risks Isaac Stone Fish.
Boeing, yang biasanya dengan cepat menindaklanjuti pengumuman pesanan maskapai dengan keterangan resmi sendiri, mengatakan beberapa jam kemudian bahwa pihaknya senang China Airlines telah memilih 787 dan bekerja sama dengan maskapai untuk menyelesaikan pesanan.
Sumber Reuters dari kalangan industri mengatakan pembuat pesawat AS berusaha menjauhkan diri dari kunjungan Pelosi, menahan diri untuk tidak menggunakannya sebagai kesempatan untuk melobi kesepakatan AS.
China sendiri cenderung menyeimbangkan pembelian jet antara kekuatan industri trans-Atlantik Airbus dan Boeing dari waktu ke waktu tetapi secara efektif keluar dari pasar selama lima tahun. Pasalnya, permintaan terhambat oleh ketegangan perdagangan dan kemudian oleh pandemi.
Pada Juli lalu, maskapai penerbangan China mengumumkan kesepakatan untuk membeli 292 jet kecil dengan Airbus.
China Airlines sendiri merupakan salah satu maskapai penerbangan kargo terbesar di dunia. Perusahaan menyebut kapasitas angkut kargo 787 sebagai salah satu alasan di balik pemilihannya dalam lelang. Sumber industri menyebut lelang tersebut mengadu Boeing 787 melawan Airbus A330neo.