BPH Migas dan SKK Migas Gandeng Pemda Optimalisasi Gas Bumi di Daerah

~ | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2022 00:00 WIB
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
BPH Migas dan SKK Migas menggandeng Pemda untuk optimalisasi pemanfaatan gas bumi. (Foto: Arsip BPH Migas)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Gas Expo 2022 menekankan pentingnya dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk optimalisasi pemanfaatan gas bumi, khususnya di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Pada Wilayah Kerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) saat ini telah berkontribusi sekitar 203 ribu barrel of oil per day (bopd), atau sebesar 35 persen dari produksi minyak bumi.

Nilai ini setara dengan sekitar 560 million standard cubic feet per day (mmscfd) atau sebesar 10 persen produksi gas bumi secara nasional. Produksi gas bumi yang surplus ini dapat mendukung ketersediaan energi di kawasan industri ekonomi khusus di Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Agenda ini tak lepas dari koordinasi dengan pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kota/Kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah bersama Para Badan Usaha di sektor Hulu dan Hilir penyedia Gas Bumi," ujar Komite BPH Migas, Wahyudi Anas pada saat penutupan Gas Expo (30/08).

"Untuk dijadikan planning dalam pengembangan infrastruktur gas bumi di kawasan-kawasan industri ekonomi khusus, sampai dengan pembangunan jaringan gas kota yang terdapat komersial lainnya yang sangat membutuhkan energi gas bumi cukup besar," terusnya.

Lebih lanjut, Wahyudi menjelaskan saat ini Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah terpasang pipa transmisi gas bumi dengan kapasitas yang sangat besar. Sehingga, memudahkan pengembangan jaringan pipa-pipa distribusi gas bumi yang terintegrasi dan terstruktur untuk menarik investor baru di sektor industri yang membutuhkan.

Hal ini tentu saja membutuhkan dukungan semua pihak. Salah satunya melalui kemudahan perizinan dalam pengembangan wilayah baru tersebut.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyambut positif kegiatan ini. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, optimis kebutuhan gas khususnya industri di Jawa Timur bakal terpenuhi.

adv

(Foto: Arsip BPH Migas)

Optimisme ini muncul setelah sejumlah sumur gas berproduksi tahun ini. Energi gas di Jatim bakal terserap dikarenakan kebutuhan gas bagi industri dan rumah tangga juga terus tumbuh.

Dia pun menyebutkan salah satu perusahaan yang membutuhkan energi gas cukup besar seperti industri kaca dan smelter Freeport di KEK JIIPE Gresik.

"Dan kami juga sampaikan bahwa distribusi gas di Jatim ini sudah tersedia sarananya, seperti jaringan pipa yang belum sepenuhnya tersambung antar kota dan kabupaten, serta daerah kawasan Industri yang tersebar di Wilayah Jawa Timur," ujar dia.

"Kemudian distribusi gas bumi dengan CNG trucking juga dapat dikembangkan secara masif untuk penyediaan Gas Bumi beberapa kawasan industri," lanjut Emil.

Dengan bertemunya semua pihak pada kegiatan Gas Expo pada 2022 ini diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi antara usaha bisnis hulu dan hilir gas bumi. Sehingga, terwujud jalinan komunikasi dan kesepakatan para pihak antara pemasok dan pengguna gas bumi, serta terinformasikannya potensi supply dan demand gas bumi yang berkelanjutan.

"Dengan pertemuan ini, peluang bisnis yang tercipta dapat direalisasikan sehingga peningkatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri dapat tercapai," imbuh Wahyudi.

Sebagai informasi, potensi 500 mmscfd ini akan dihasilkan dari 8 KKKS Migas. Kontrak terbesar adalah beberapa proyek gas yang akan onstream dan berpotensi memberikan tambahan produksi gas bumi sekitar 500 mmscfd.

Beberapa proyek tersebut antara lain Jambaran Tiung Biru-PEPC yang akan memproduksi gas terbesar, sekitar 192 mmscfd. HCML dengan sumur MDA/MDH sekitar 120 mmscfd dan MAC sebanyak 50 mmscfd.

Selain itu, ada Medco dengan lapangan Paus Biru sebanyak 30 mmscfd. Sumur RBG yang dikelola TIS petroleum sebanyak 15 mmscfd. Serta Kris Energy dengan lapangan Lengo sebanyak 70 mmscfd.

Masih ada sumur eksplorasi ENC dikelola EML sebanyak 30 mmscfd. Lapangan Bukit Panjang dikelola PCK2L sebanyak 50 mmscfd, serta beberapa proyek gas lainnya.

(~/~)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER