PMI Manufaktur RI Naik di Tengah Penurunan Aktivitas Pabrik di Asia

CNN Indonesia
Jumat, 02 Sep 2022 14:09 WIB
Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu menyatakan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia tumbuh di level 51,7 pada Agustus 2022.
Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu menyatakan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia tumbuh di level 51,7 pada Agustus 2022. (Dok: Universitas Indonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKFKementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia tumbuh di level 51,7 pada Agustus 2022.

Angka ini naik dari sebelumnya 51,3 pada Juli dan menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.

"Sektor manufaktur Indonesia kembali melanjutkan ekspansi dan terus menguat. Hal ini tercermin dari peningkatan PMI manufaktur Indonesia yang mencapai 51,7 pada Agustus 2022," katanya mengutip Antara, Jumat (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan baru maupun peningkatan output sekaligus tekanan inflasi yang terkendali juga memiliki andil dalam ekspansi sektor manufaktur.

Febrio menjelaskan peningkatan output manufaktur dan permintaan baru sangat baik dengan laju pertumbuhan tercepat dalam enam bulan.

Laju pertumbuhan ini terjadi karena permintaan yang kuat dan pemulihan pasar secara keseluruhan sehingga menandakan pemulihan dari sisi konsumsi terus menguat.

Indikasi penguatan permintaan lainnya adalah peningkatan stok persediaan pascaproduksi serta aktivitas pembelian oleh produsen yang tercatat masih meningkat selama tujuh bulan berturut-turut.

Selain itu, pencapaian baik lainnya juga terjadi pada tingkat penyerapan tenaga kerja yang melanjutkan pertumbuhan serta harga input dan biaya output yang menurun.

Secara keseluruhan, sentimen bisnis di sektor manufaktur Indonesia tetap bertahan positif di tengah harapan akan berlanjutnya pemulihan permintaan domestik.

Selain Indonesia, tren penguatan PMI juga dialami negara lain seperti Thailand di level 53,7 dari Juli di level 52,4 dan Filipina di level 51,2 dari Juli di level 50,8.

Sementara itu, PMI manufaktur Malaysia melambat 50,3 pada Agustus dari level sebelumnya 50,6 di Juli.

PMI manufaktur Jepang juga melambat di level 51,5 dari level 52,1 pada Juli, serta Korea Selatan yang masih terkontraksi pada 47,6 dari realisasi Juli yang di level 49,8.

Kemarin, untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Caixin/Markit sektor swasta China jatuh ke level 49,5.

Level di bawah 50 sekaligus menandai bahwa kontraksi pada pertumbuhan ekspor, setelah kendala permintaan lebih lemah, kekurangan listrik, serta gejolak baru covid-19 di China yang mengganggu produksi.

Di Taiwan, penurunan aktivitas pabriknya terlambat sejak gelombang awal pandemi pada Mei 2020 lalu. PMI manufaktur Taiwan tercatat 42,7 pada Agustus setelah realisasinya 44,6 pada Juli.

[Gambas:Video CNN]



(dzu/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER