Saham Emiten Konsumer 'Terkejut' Kenaikan Harga BBM

CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2022 11:51 WIB
Mayoritas saham dari emiten barang konsumsi (consumer goods) melemah setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM akhir pekan lalu.
Mayoritas saham dari emiten barang konsumsi (consumer goods) melemah setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM akhir pekan lalu. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia --

Mayoritas saham dari emiten barang konsumsi (consumer goods) tampak melemah setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM akhir pekan lalu.

Melansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/8) pagi, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dibuka pada level Rp6.400 dan melemah menjadi Rp6.350. Adapun kapitalisasi pasar INDF mencapai Rp55,98 triliun pagi ini.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga terpantau melemah dari level Rp1.860 menjadi Rp1.830 pagi ini. Sementara, kapitalisasi pasar MYOR mencapai Rp40,8 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelemahan juga terjadi pada saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Saham perusahaan yang berdiri sejak 1966 silam ini melemah dari Rp1.675 menjadi Rp1.650.

Kemudian, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga melemah. Saham dengan kapitalisasi pasar Rp45,41 triliun itu melemah dari Rp23.700 menjadi Rp23.575.

Saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) juga turun. GOOD melemah dari Rp535 menjadi Rp525. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp19,37 triliun.

Sementara, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melemah dari Rp4.550 menjadi Rp4.530. Kapitalisasi UNVR mencapai Rp172,82 triliun.

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis pertalite dan solar pada Sabtu (3/9) lalu.

Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter. Sedangkan solar naik dari Rp5.100 menjadi Rp6.800 per liter.

"Pemerintah memutuskan menyesuaikan harga BBM subsidi pertalite menjadi Rp10 ribu, kemudian solar subsidi Rp6.800 per liter," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Selain itu, pemerintah juga menaikkan harga BBM non subsidi jenis pertamax. BBM itu naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Sinyal kenaikan harga BBM subsidi sudah bergema sejak beberapa pekan terakhir karena proyeksi kuota APBN 2022 jebol akhir tahun.

Presiden Jokowi mengatakan alokasi untuk subsidi energi dari APBN jebol hingga Rp502,4 triliun pada tahun ini.

"Subsidi 2022 telah 3 kali meningkat dari Rp105 triliun menjadi Rp502 triliun dan akan meningkat terus," kata Jokowi.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER