Rupiah Menguat ke Rp14.885 Jelang Rilis Data Cadangan Devisa Indonesia
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.885 per dolar AS pada Selasa (6/9) sore. Mata uang Garuda menguat 22 poin atau 0,15 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.885 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah, hanya baht Thailand yang menguat 0,15 persen.
Lihat Juga : |
Sementara Yen Jepang melemah 0,85 persen, won Korea Selatan tergelincir 0,12 persen, dolar Singapura turun 0,11 persen, dan peso Filipina melemah 0,01 persen. Dolar Hong Kong terpantau stagnan sore ini.
Sejalan, mata uang negara maju juga bervariasi. Poundsterling Inggris menguat 0,38 persen, euro Eropa menguat 0,45 persen dan dolar Australia melemah 0,25 persen, dan dolar Kanada menguat 0,20 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah pada penutupan hari ini ditopang oleh pelemahan dolar AS, setelah Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).
Lihat Juga : |
"Saat ini pelaku pasar menantikan pertemuan ECB (European Central Bank) untuk lebih banyak petunjuk arah kebijakan bank sentral utama dunia dalam memerangi inflasi," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Dari sisi domestik, penguatan rupiah dibantu oleh sentimen jelang rilis data cadangan devisa dalam negeri.
"Pasar mengantisipasi rilis data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan turun tipis," kata dia.