Tarif Bus AKAP Naik Akibat Kebijakan BBM Jokowi

CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2022 16:35 WIB
Tarif bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan naik usai Jokowi menaikkan harga pertalite dan solar mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 lalu.
Tarif bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan naik usai Jokowi menaikkan harga pertalite dan solar mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 lalu. (CNNIndonesia/AndryNovelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Tarif bus antarkota antarprovinsi (Bus AKAP) yang dijual di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, naik imbas kebijakan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pertalite dan solar mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 lalu.

Petugas penjualan tiket Perusahaan Otobus (PO) Madu Krismo Malik mengatakan kenaikan terjadi sejak Minggu (4/9), atau satu hari setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.

"Harga naik sejak kemarin (Minggu). Kenaikan berkisar Rp30 ribu," kata Malik seperti dikutip dari Antara pada Selasa (6/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sebelum kenaikan harga BBM, pihaknya menjual tiket bus AKAP tujuan Surabaya seharga Rp280 ribu dan tiket tujuan Denpasar seharga Rp500 ribu saja.

Malik mengakui kenaikan harga tiket tersebut membuat banyak calon penumpang terkejut.

"Ada keluhan, penumpang kaget kemarin belum tahu. Terus dijelaskan karena harga BBM naik," ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh petugas penjualan tiket PO Bus Satoso, Defi. Ia mengatakan ada penyesuaian harga tiket untuk tujuan Yogyakarta.

[Gambas:Video CNN]

"Untuk PO Santoso mengalami kenaikan Rp20 ribu dari tarif awalnya, sebelumnya tiket Jakarta - Yogyakarta itu Rp200 ribu," ujar Defi.

Ia menjelaskan kenaikan harga tiket tersebut tergantung dengan kebijakan masing-masing PO Bus. Dia mencontohkan ada PO bus yang tidak menaikkan harga tiket.

"Kalau untuk PO Indorent, tidak alami kenaikan karena tarif Bus Double Deck. Soalnya ini kelas super, jadi tarifnya sedari awal Rp400 ribu," kata Defi.

Jokowi resmi menaikkan harga BBM jenis pertalite dan solar pada Sabtu (3/9) lalu. Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter. Sedangkan, solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Selain itu, pemerintah juga menaikkan harga BBM non subsidi jenis pertamax. BBM non subsidi ini naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Wacana kenaikan harga BBM subsidi memang sudah berhembus sejak beberapa pekan terakhir karena proyeksi kuota APBN 2022 jebol akhir tahun.

Presiden Jokowi mengatakan alokasi untuk subsidi energi dari APBN jebol hingga Rp502,4 triliun pada tahun ini.

"Subsidi 2022 telah 3 kali meningkat dari Rp105 triliun menjadi Rp502 triliun dan akan meningkat terus," kata Jokowi.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER