Penumpang MRT Hingga KRL Melonjak Usai Harga BBM Naik

Penumpang MRT dan Commuterline (KRL) melonjak usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, solar, dan pertamax pada Sabtu (3/9) lalu.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Rendi Alhial mengatakan penumpang MRT naik rata-rata 5 persen pada hari kerja setelah kenaikan harga BBM.

"Sedangkan around weekend naik 12 persen juga pasca kenaikan BBM," ujarnya pada CNNIndonesia.com, Jumat (9/9).

Sedangkan pengguna Commuterline Jabodetabek di hari kerja pada pekan ini tercatat naik 3 persen dari 689.310 orang ke 708.568 orang per hari. Volume pengguna tertinggi di hari kerja yaitu pada Senin (5/9) yaitu sebanyak 733.733 orang.

Dalam pernyataan resminya, VP Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba mengatakan volume pengguna pada akhir pekan juga naik sebesar 9 persen, yakni 1.119.188 orang atau rata-rata 559.594 orang per hari.

Kenaikan jumlah pengunjung tidak hanya terjadi di Jabodetabek. rata-rata volume pengguna Commuterline Yogyakarta-Solo juga naik 3 persen di hari kerja. Sedangkan rata-rata volume pengguna pada akhir minggu naik 8 persen.

Dengan pertambahan volume pengguna, KAI Commuter mengimbau pengguna untuk merencanakan perjalanan dengan cermat, gunakan aplikasi KRL Access untuk mendapatkan informasi jadwal perjalanan, kepadatan di stasiun, serta posisi Commuterline yang akan dinaiki secara real time.

Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

[Gambas:Video CNN]