3 Daftar Risiko Jika Jokowi Nekat Impor Minyak dari Rusia

CNN Indonesia
Senin, 12 Sep 2022 16:44 WIB
Pengamat menilai negara Barat dan AS akan mengurangi investasi jika RI nekat mengimpor minyak dari Rusia.
Pengamat menilai negara Barat dan AS akan mengurangi investasi jika RI nekat mengimpor minyak dari Rusia. Ilustrasi. (AFP/Haidar).

Kebutuhan Mendesak

Sementara, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov punya pandangan berbeda. Menurut dia, opsi mengimpor minyak dari Rusia sudah tepat.

Pertamina, kata Abra, bisa mendapatkan minyak lebih murah dari harga pasar global. Dengan demikian, modal yang harus harus dikeluarkan perusahaan bisa ditekan.

"Jadi beli minyak dari Rusia memang mendesak," kata Abra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, ia mengakui opsi mengimpor minyak dari Rusia adalah pilihan yang sulit. Keputusan ini akan mendatangkan banyak kritik dari negara barat dan AS.

Bahkan, Abra mengamini ada potensi negara barat dan AS menyetop ekspor dan menghentikan investasi di RI. Hanya saja, masalah bisa selesai asal pemerintah punya argumentasi yang kuat.

"Ini kebutuhan mendasar untuk ketahanan energi. Pemerintah Indonesia harus punya argumentasi yang cukup mendasar bahwa ini semata-mata soal bisnis, lalu demi menjaga kestabilan ekonomi dan sosial," jelas Abra.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor minyak mentah paling banyak dari Nigeria senilai US$2,54 miliar sejak Januari 2022 sampai Juli 2022.

Selanjutnya, RI juga mengimpor minyak mentah dari Arab Saudi senilai US$1,88 miliar, Angola US$497 juta, Australia US$326,3 juta, dan Azerbaijan US$314,3 juta, dan Algeria US$171,5 juta.

Lalu, Guinea Khatulistiwa US$162,6 juta, Gabon US$157,5 juta, Amerika Serikat (AS) US$131,1 juta, Kongo US$128,3 juta, Uni Emirat Arab (UEA) US$31,7 juta, Papua Nugini US$30,3 juta, Selandia Baru US$21,2 juta, dan Malaysia US$20,4 juta.

Di sisi lain, Indonesia juga mengekspor sebagian minyak mentah ke sejumlah negara. Tercatat, RI menjual minyak mentah paling banyak ke Thailand senilai US$781,6 juta sejak Januari 2022-Juli 2022.

Kemudian, Indonesia menjual minyak mentah ke Australia senilai US$59,8 juta, India US$26,3 juta, Singapura US$18,1 juta, Malaysia US$17,2 juta, dan Jepang US$9 juta.

(aud/agt)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER