Riset Ungkap Dampak Kebijakan Zero Covid-19 di China

CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2022 10:22 WIB
Riset CRIC mengungkap dampak kebijakan zero covid-19 di China membuat 34 persen toko di mal besar tutup sejak lockdown.
Riset CRIC mengungkap dampak kebijakan zero covid-19 di China membuat 34 persen toko di mal besar tutup sejak lockdown. Ilustrasi. (China News Service via Getty Ima/China News Service).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan riset real estat China, China Real Estate Information Corp (CRIC), menerbitkan laporan yang menunjukkan tingkat kekosongan di mal Shanghai melonjak ke tingkat yang mengkhawatirkan karena kebijakan zero covid-19.

Sebanyak 34 persen toko di mal distrik keuangan Lujiazui Shanghai disebut tutup. Kemudian, rata-rata 9 persen toko di 20 mal utama Shanghai sudah ditutup sejak penguncian wilayah (lockdown) covid-19 memburuk pada kuartal II 2022.

Namun, pihak berwenang Shanghai membantah hasil riset itu. Shanghai Observer, sebuah situs web yang dijalankan oleh surat kabar resmi pemerintah mengatakan metodologi yang digunakan oleh CRIC bertentangan dengan praktik industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut statistik yang dikaitkan dengan perusahaan layanan real estat komersial global, CBRE Group, rata-rata tingkat kekosongan di mal Shanghai hanya 6,7 persen-8,2 persen selama tiga tahun terakhir.

Shanghai Observer juga menyerang beberapa media yang memberitakan laporan CRIC tersebut karena dianggap 'melebih-lebihkan kebenaran' dan 'mengambil angka di luar konteks'.

Mengutip CNN Business, Selasa (13/9), laporan CRIC bukan satu-satunya penelitian ekonomi tentang covid-19 yang menjadi sorotan baru-baru ini di China.

Laporan bank investasi China, Huatai Securities, tentang dampak pembatasan covid-19 dihapus setelah diterbitkan pekan lalu dan menimbulkan spekulasi bahwa laporan mungkin telah disensor otoritas.



Bulan lalu, perusahaan riset ekonomi yang berbasis di Beijing, Anbound Consulting menerbitkan laporan di Weibo dan WeChat yang berjudul 'Sudah waktunya bagi China untuk mengubah kebijakan Covid-nya.' Sehari kemudian, laporan itu dihapus dari kedua platform tersebut.

Shanghai berada di bawah penguncian (lockdown) ketat selama dua bulan awal tahun ini dan terus menghadapi pembatasan di beberapa bagian kota akibat munculnya kasus baru covid-19.

Analis mengatakan bahwa negara itu tidak mungkin melonggarkan aturan covid 19 sebelum kongres Partai Komunis dimulai pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Sementara itu, Presiden Xi Jinping yang diperkirakan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, tidak ingin melihat peningkatan kasus covid-19 yang tidak terkendali sampai masa depan politiknya terjamin.

[Gambas:Video CNN]



(fby/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER