ESDM Akui Subsidi Listrik ke 6,1 Juta Pelanggan Salah Sasaran

CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2022 14:11 WIB
ESDM mengakui subsidi listrik kepada 6,1 juta pelanggan salah sasaran alias bukan rakyat miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
ESDM mengakui subsidi listrik kepada 16,6 juta pelanggan salah sasaran selama ini. Ilustrasi. (CNNIndonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian ESDM mengakui subsidi listrik ke 6,1 juta pelanggan tak tepat sasaran selama ini.

Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Agung Pribadi, pemerintah memberikan subsidi listrik kepada seluruh pelanggan rumah tangga 450 volt ampere (VA) dan 900 VA yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Total pelanggan 450 VA tercatat 24,3 juta saat ini. Namun, hanya 9,5 juta pelanggan yang masuk dalam DTKS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, pemerintah sedang melakukan survei terhadap 14,8 juta pelanggan 450 VA yang tak masuk dalam DTKS. Sejauh ini, baru 12,2 juta pelanggan yang selesai disurvei.

Hasilnya, dari pelanggan yang sudah disurvei itu, cuma 50,1 persen yang sebenarnya berhak menerima subsidi listrik. Sementara, 49,9 persen atau 6,1 juta pelanggan tak berhak menerima subsidi.

"Saat ini telah dilakukan survei untuk 12,2 juta dan menghasilkan sekitar 50,1 persen yang berhak menerima subsidi, dan sekitar 49,9 persen atau 6,1 juta yang ditengarai tidak tepat sasaran. Angka ini berpotensi bertambah sampai survei dilakukan seluruhnya," jelas Agung.

Lebih lanjut Agung menjelaskan pemerintah dan DPR sedang membahas pengalihan pelanggan rumah tangga dari 450 VA menjadi 900 VA. Namun, pembahasan ini belum final.

"Usulan pengalihan tersebut masih memerlukan kajian dan pembahasan yang lebih detail termasuk analisis cost and benefit sehingga harus dipastikan rencana tersebut tidak memberatkan pelanggan yang menjadi sasaran," ujar Agung.

Ia juga memastikan rencana pengalihan pelanggan rumah tangga dari 450 VA menjadi 900 VA tak akan membuat alokasi subsidi listrik berkurang tahun depan.

Pemerintah menganggarkan subsidi listrik sebesar Rp72,58 triliun pada 2023. Besaran subsidi ditetapkan berdasarkan asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS dan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) US$90 per barel.

[Gambas:Video CNN]

(aud/aud)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER