Andoko mengatakan skema suku bunga KPR sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing debitur. Namun, ia mengatakan seseorang lebih baik memiliki kepastian dalam membayar cicilan. Hal ini berarti skema yang lebih cocok digunakan adalah suku bunga fixed.
Ditambah lagi, suku bunga acuan diproyeksi semakin mahal di tengah ketidakpastian global. Bank sentral di banyak negara telah mengerek suku bunga acuan.
Begitu juga dengan BI yang mulai menaikkan bunga acuan bulan lalu. Jika bunga acuan AS naik lagi, maka bukan tidak mungkin BI kembali mengerek bunga acuan bulan ini atau bulan depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Kalau sekarang kan lebih banyak ketidakpastiannya, otomatis ekonomi makro akan terpengaruh dan membuat regulator untuk memberikan kenaikan suku bunga dan akan memengaruhi bank memberikan suku bunga KPR," papar Andoko.
Senada, Andy mengatakan baik suku bunga fixed maupun floating memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Kalau lebih menguntungkan yang mana, saya bilang so so lah ya," terang Andy.
Ia mengatakan hal yang perlu diperhatikan dalam mengajukan KPR bukan hanya suku bunga, tetapi juga kemudahan dalam kecepatan mengurus dokumen dan ketentuan lain dalam mengurus kredit.
"Jadi menurut saya, skema fixed atau floating hanya satu dari sekian hal yang mesti kita pertimbangkan sebelumnya kita mengambil KPR," tutup Andy.
(fby/aud)