Menteri ESDM Ungkap 2 Alasan RI Belum Beli Minyak Murah Rusia

CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2022 19:35 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan RI belum membeli minyak murah dari Rusia karena stoknya tidak ada. Selain itu, RI juga mempertimbangkan sanksi dari G7.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan RI belum membeli minyak murah dari Rusia karena stoknya tidak ada. Selain itu, RI juga mempertimbangkan sanksi dari G7. (ANTARA FOTO/Didik Setiawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDMArifin Tasrif mengungkap alasan Indonesia belum membeli minyak murah dari Rusia sampai saat ini.

Menurutnya bukan pemerintah tak mau membeli, tapi stok minyak murah tersebut sudah habis dibeli negara lain.

"Belum kami beli karena barangnya belum ada," ujarnya dikutip reuters.com, Jumat (16/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifin mengakui memang peminat minyak Rusia begitu besar karena dijual di bawah harga global. Indonesia yang ingin membeli jadi tak kebagian karena antusias pembeli yang tinggi.

Namun, Arifin menekankan Indonesia tak hanya berminat membeli minyak Rusia, tapi juga dari negara lain jika ada yang berani menjual di bawah pasar alias murah.

"Kalau ada minyak murah dari mana saja, tentu kita beli," jelasnya.

Di sisi lain, Arifin mengakui untuk membeli minyak murah tersebut, pemerintah harus mempertimbangkan risiko sanksi yang bisa saja diberikan oleh negara-negara G7. Di mana G7 menekankan akan memberikan sanksi bagi negara mana saja yang membeli minyak mentah dari Rusia.

"Itu (saksi) yang harus diperhatikan juga. Tapi yang jelas belum ada barangnya (minyak murah lagi)," tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka opsi melakukan impor minyak dari berbagai negara, termasuk Rusia, di tengah lonjakan harga minyak global.

Jokowi mengaku saat ini tengah memantau semua opsi, termasuk mengimpor minyak dari negara yang menjualnya dengan harga yang lebih murah.

"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," kata Jokowi, dikuti dari CNA, Senin (12/9).

(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER