120 Ribu Perusahaan di Italia Terancam Tutup

CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2022 22:15 WIB
120 ribu perusahaan di Italia terancam tutup karena tagihan energi melonjak. Dengan demikian, sebagian karyawan juga terancam kehilangan pekerjaan.
120 ribu perusahaan di Italia terancam tutup karena tagihan energi melonjak. Ilustrasi. (Dok.wikimedia Norbert Nagel).
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi Bisnis Italia Confcommercio mengatakan lebih dari 120 ribu perusahaan di negara tersebut terancam bangkrut karena tagihan energi melonjak.

"Hari ini banyak perusahaan mereorganisasi atau mengurangi layanan, antara sekarang dan paruh pertama pada 2023, setidaknya 120 ribu usaha kecil sektor jasa berada dalam risiko. Ini adalah perkiraan hati-hati yang tidak memperhitungkan perusahaan tersebut," ungkap Kepala Asosiasi Bisnis Italia Confcommercio Carlo Sangalli, dikutip dari Russia Today, Selasa (27/9).

Menurut dia, situasi itu akan membuat lebih dari 370 ribu pekerjaan hilang di Italia. Dengan demikian, sebagian karyawan juga terancam kehilangan pekerjaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sangalli, harga energi di Italia jauh lebih tinggi dari negara lain. Hal itu membebani usaha kecil dan menengah.

"Dalam hal biaya energi, hotel, bar, restoran, dan toko kami akan membayar 40 persen sampai 60 persen lebih banyak untuk tagihan mereka tahun ini daripada di Jerman, dan tiga kali lipat dari di Perancis," jelas Sangalli.

Tagihan energi naik karena Italia mengimpor 40 persen gas dari Rusia. Namun, impor gas Italia dari Rusia turun menjadi 25 persen karena sanksi ekonomi dari Negara Barat.

Sementara, inflasi Italia melonjak di tengah peningkatan tagihan energi beberapa waktu terakhir. Tercatat, inflasi negara tersebut tembus 8,4 persen pada Agustus 2022.

Menurut survei baru-baru ini, lebih dari 70 persen orang Italia mengalami kesulitan atau tidak mampu membayar tagihan energi mereka.

Bahkan, sembilan dari 10 orang berencana mengurangi pengeluaran untuk membayar energi.

[Gambas:Video CNN]

(aud/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER