Imbal Hasil Obligasi AS Sentuh 4 Persen, Rupiah Loyo ke Rp15.266
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.266 per dolar AS pada Rabu (28/9) sore. Mata uang Garuda itu melemah 142 poin atau 0,94 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.243 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Dolar Taiwan melemah 0,52 persen, baht Thailand melemah 0,91 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 1,27 persen, dan yuan China melemah 1,01 persen.
Lihat Juga : |
Dolar Singapura juga melemah 0,51 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,35 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Senada, mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,44 persen, poundsterling Inggris melemah 0,53 persen, dan franc Swiss melemah 0,52 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,85 persen, dan dolar Kanada melemah 0,01 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah turun tajam pada penutupan perdagangan disebabkan oleh peningkatan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang sempat menyentuh 4 persen pada hari ini.
"Investor melepas aset dan mata uang berisiko di tengah memburuknya sentimen di pasar global, terutama di Inggris yang menjalankan kebijakan ekonomi yang bertolak belakang antara bank sentral dengan pemerintah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.