Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memastikan perusahaan negara yang menerima suntikan modal atau penyertaan modal negara (PMN) adalah yang mendapatkan penugasan, dan bukan merugi.
"Jadi kalau dibilang (PMN) untuk BUMN rugi, enggak. BUMN rugi tidak diberikan. Ini semua penugasan. Kalau kami tidak ditugaskan kami tidak perlu PMN,"ujarnya di Kementerian BUMN, Kamis (29/9).
Arya mengatakan PMN 2023 yang disetujui sebesar Rp41,31 triliun yang diberikan kepada sejumlah BUMN, seperti Hutama Karya sebesar Rp28,9 triliun yang ditugaskan membangun Jalan Tol Trans Sumatra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, PT PLN (Persero) sebesar Rp10 triliun yang mendapat penugasan membangun jaringan listrik desa.
"Kalau teman-teman bilang tidak usah dibangun listrik desa, ya sudah kami pun tidak butuh PMN," ujarnya.
BUMN lainnya yang menerima PMN 2023 adalah Defend Id sebesar Rp1,75 triliun. PMN ini digunakan untuk pengembangan kapasitas radar pesawat dan amunisi untuk kepentingan keamanan.
Lalu, PMN untuk Airnav sebesar Rp660 miliar untuk pembaharuan alat.
Selain itu, Arya mengatakan pemerintah juga memiliki cadangan investasi sebesar Rp5,7 triliun yang bisa digunakan untuk menambah suntikan modal negara untuk BUMN. Namun, saat ini masih belum menemukan kepastian untuk alokasinya.
"Kalau itu belum dialokasikan masih menunggu rapat lagi dengan DPR dengan Kementerian Keuangan," ujarnya.