Stafsus Erick soal BSI Jadi BUMN: Tinggal Final

CNN Indonesia
Kamis, 29 Sep 2022 20:20 WIB
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) segera menjadi perusahaan pelat merah.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) segera menjadi perusahaan pelat merah. (CNN Indonesia/ Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) segera menjadi perusahaan pelat merah. Ia bahkan mengatakan proses perubahan status BSI sebagai perusahaan pelat telah memasuki tahap akhir.

"Ya tinggal final, kira-kira tinggal di ujung lah. Harusnya enggak lama, mudah-mudahan sebentar lagi," ujarnya di Kementerian BUMN, Kamis (29/9).

Arya mengatakan meski saat ini pemerintah telah memiliki satu lembar saham merah putih BSI, tetapi bank tersebut belum benar-benar menjadi BUMN. Padahal, BSI dinilai memiliki peluang menjadi BUMN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian BUMN tidak hanya sekadar membuat BUMN jadi ramping, tetapi kalau kita lihat bahwa ini bisa berkembang dan kita lihat peluangnya dan masyarakat butuh itu maka kita akan jadikan BUMN. BSI ini yang kita lihat punya peluang, jadi BSI kita dorong jadi BUMN," ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah akan mengeluarkan peraturan (PP) terkait perubahan BSI menjadi BUMN. Namun, ia enggan menyebutkan waktu pengumuman status BSI menjadi BUMN.

"Pasti, harus ada PP. Ya, tunggu saja," ujarnya.

BSI diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Februari 2021 lalu. Bank ini adalah hasil merger (penggabungan) tiga anak usaha BUMN, PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah.

Saat peresmian, Jokowi pun memberikan empat pesan pada bank tersebut.

Pertama, BSI harus benar-benar menjadi bank syariah yang universal. "Harus terbuka, harus inklusif, harus menyambut baik siapa pun yang ingin jadi nasabah agar menjangkau lebih banyak masyarakat di tanah air," kata Jokowi pada 2021 lalu.

Ia mengingatkan bahwa BSI bukan hanya untuk masyarakat beragama Islam. Namun, manajemen juga harus menyambut baik masyarakat non Islam yang ingin melakukan transaksi lewat BSI.

Kedua, BSI harus bisa memaksimalkan penggunaan teknologi digital. Menurut Jokowi, digitalisasi merupakan hal yang wajib agar jangkauan BSI lebih luas.

Ketiga, BSI harus menarik minat generasi muda untuk menjadi nasabah. Jokowi menyatakan jumlah generasi milenial saat ini mencapai 25 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 277 juta orang.

Keempat, produk dan layanan BSI harus kompetitif dan memenuhi kebutuhan seluruh segmen mulai UMKM hingga korporasi. Selain itu, BSI juga harus memberikan fasilitas kepada seluruh nasabah sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

[Gambas:Video CNN]



(fby/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER