Pemerintah akan mengucurkan Rp18,4 triliun untuk bantuan sosial (bansos) reguler berupa sembako, dan program keluarga harapan (PKH) pada Oktober 2022.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan besaran itu terdiri dari Rp11,2 triliun untuk bansos sembako, dan Rp7,2 triliun untuk PKH.
"Jadi total bansos reguler yang akan cair di Oktober itu Rp18,4 triliun," jelas Isa dalam media briefing, Jumat (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bansos sembako diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) setiap bulannya. Nominalnya sebesar Rp200 ribu per bulan per KPM.
Hingga Januari-September sudah terealisasi sebesar Rp33,41 triliun dari Rp45,12 triliun anggaran yang disediakan di 2022.
Sedangkan, bansos PKH menyasar 10 juta KPM dengan total anggaran sebesar Rp28,71 triliun. Realisasi sampai dengan kuartal III 2022 sebesar Rp21,33 triliun.
Sementara itu, selain bansos reguler dan PHK, Kemenkeu juga akan mencairkan bantuan subsidi upah (BSU) tahap IV sebesar Rp600 ribu untuk pekerja pada pekan depan.
BSU ini diberikan kepada pekerja di Indonesia yang bergaji Rp3,5 juta per bulan atau setara Upah Minimum Provinsi (UMP) masing-masing.
"Minggu depan BSU mulai cair yang tahap empat," ujar Isa.
Tahun ini pemerintah menargetkan 16 juta pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan menerima BSU dengan total anggaran Rp8,8 triliun. Ini adalah salah satu bantalan yang diberikan pemerintah sebagai dampak kenaikan BBM.
"Ini kita berikan ke pekerja dengan gaji Rp3,5 juta per bulan, kita tambahkan dia tidak boleh PNS, TNI, Polri maupun mereka yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.
Sementara itu, penyaluran BSU tahap I-III telah terealisasi kepada 7 juta pekerja dengan total anggaran sebesar Rp4,2 triliun atau 48,2 persen dari target penerima.
Berdasarkan perhitungan Kementerian Keuangan dan Kementerian Ketenagakerjaan, serta BPJS Kesehatan, penyaluran BSU diproyeksikan bakal dilakukan sebanyak tujuh tahap.