Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan nasib industri setelah pembatalan program kompor listrik batal.
Ia mengatakan sebetulnya industri tak masalah ketika program kompor listrik itu dibatalkan.
"Begitu ada kontrak, mereka (industri) cepat kok. Industri itu resiliensinya tinggi. Mereka asal ada kontrak, mereka siap supply," katanya usai acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kebijakan Satu Peta di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ia juga menjelaskan bahwa menyediakan kompor listrik adalah tugas Kemenperin. Agus siap jika program tersebut jadi berjalan.
"Sebisa-bisanya semua akan disuplai dalam negeri, karena kita lihat voltasenya nanti yang mana 400, 600, 1200. Kita lihat kesiapan industri kompor bagaimana," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah sempat berencana mengonversi kompor gas LPG 3 kg milik masyarakat ke kompor listrik. Program ini ditengarai bisa menghemat subsidi LPG yang dikeluarkan APBN dan menekan impor gas pada neraca perdagangan.
Tadinya, pemerintah menargetkan pembagian paket kompor listrik kepada 300 ribu rumah tangga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Program ini juga sempat diujicobakan sejak Juli lalu di dua kota, Solo dan Denpasar, dengan perseroan membagikan 1.000 paket kompor listrik di masing-masing kota.
Kendati, PLN pada 28 September kemarin membatalkan program kompor listrik itu karena mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak.