FAO Sebut Harga Pangan Dunia Turun, Kok Inflasi Global?

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 18:55 WIB
FAO mengklaim indeks harga pangan dunia turun. Penurunan ini terjadi dalam enam bulan berturut-turut menjadi 136,3 pada September 2022.
FAO mengklaim indeks harga pangan dunia turun. Penurunan ini terjadi dalam enam bulan berturut-turut menjadi 136,3 pada September 2022. (AFP/Khaled Desouki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Food and Agriculture Organization (FAO) menyebut indeks harga pangan dunia turun dalam enam bulan berturut-turut pada September 2022.

Pada September 2022, indeks harga yang melacak komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global berada di kisaran 136,3 poin. Sementara bulan sebelumnya, berkisar 137,9 poin.

Dilansir Reuters, Jumat (7/10), FAO menyebut indeks harga pangan dunia surut dari level tertingginya sepanjang masa pada awal perang Rusia-Ukraina, yakni 159,7 pada Maret.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan indeks harga pangan dunia didorong oleh penurunan harga minyak nabati 6,6 persen secara bulanan. Kemudian, harga gula, susu, dan daging turun kurang dari satu persen.

Menurut FAO, indeks harga pangan dunia yang turun berkontribusi dalam upaya mengurangi laju inflasi global.

Masalahnya, indeks harga sereal justru menunjukkan tren penguatan. Secara bulanan, kenaikannya mencapai 1,5 persen pada September 2022 yang dipicu oleh kenaikan harga gandum 2,2 persen.

Harga gandum meningkat karena Pelabuhan Laut Hitam sempat ditutup yang berdampak pada pengiriman barang-barang. Belum lagi kondisi kekeringan panen di Argentina dan AS membuat ketidakpastian akses terhadap gandum meningkat.

Masalah lain, harga beras naik 2,2 persen yang sebagian besar dikarenakan dampak banjir besar baru-baru ini di Pakistan.

Di sisi lain, inflasi global masih menjadi momok yang menakut-nakuti banyak negara mencapai pemulihan ekonomi tahun ini.

Bahkan, lembaga-lembaga asing, seperti Bank Dunia dan IMF, memperkirakan resesi global akan terjadi tahun depan karena kebijakan bank sentral banyak negara yang menaikkan suku bunga demi mengendalikan lonjakan inflasi.

Inflasi global yang meningkat disumbang oleh kenaikan harga pangan, harga bensin atau BBM, energi, termasuk karena gangguan rantai pasok.

[Gambas:Video CNN]



(bir/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER