Credit Suisse akan membeli kembali (buyback) surat utang hingga 3 miliar franc Swiss sebagai upaya untuk menunjukkan kemampuannya dan menenangkan investor.
Diketahui, spekulasi mengenai bank investasi Swiss tersebut dilanda kabar akan bangkrut ramai di media sosial. Credit Suisse disebut-sebut berpotensi gagal bayar utang.
Mengutip Reuters, Jumat (7/10), akibat kabar tersebut, harga saham Credit Suisse merosot tajam. Bahkan, sejumlah obligasi (surat utang) yang diterbitkannya menyentuh posisi terendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buyback memungkinkan kami untuk mengambil keuntungan dari kondisi pasar dengan harga yang menarik," tulis bank dalam pernyataannya.
Analis Vontobel Andreas Venditti menuturkan aksi korporasi ini adalah langkah oportunistik untuk mengambil keungan dari kondisi pasar yang mungkin bisa meyakinkan beberapa investor.
"Jika dibeli di bawah nilai (par), hasil keuntungan bisa meningkatkan sedikit modal perusahaan," jelasnya.
Karenanya, pembelian kembali surat utang diyakini akan meningkatkan kepercayaan investor di tengah skandal yang disebut dihadapi salah satu bank terbesar Eropa tersebut.
Tahun lalu, Credit Suisse kehilangan lebih dari US$5 miliar dari runtuhnya perusahaan investasi Archegos. Tidak hanya itu, perusahaan juga terpaksa menangguhkan dana klien yang terkait dengan pemodal gagal Greensill.
Pekan lalu, jajaran eksekutif Credit Suisse sibuk meyakinkan klien besar mereka dan investor soal kesehatan keuangan perusahaan.
CEO Ulrich Koerner bahkan memberi tahu staf dalam sebuah memo bahwa perusahaan memiliki modal dan likuiditas yang cukup.