Pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda memprediksi selama sepekan ke depan, IHSG akan bergerak di rentang support 6.972 dan resistance 7.156.
Sentimen yang akan dihadapi adalah langkah The Fed. Investor menunggu kapan The Fed akan menurunkan tingkat agresivitas dalam menaikkan suku bunga yang dilakukan guna meredam inflasi di Amerika Serikat (AS).
Sedangkan, pengaruh inflasi menjadi sentimen dari dalam negeri. Meskipun terbilang rendah di kawasan, tapi tingkat inflasi RI tergolong tinggi di posisi 4,69 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Langkah BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada akhirnya memberikan sentimen negatif terhadap sektor real estate (properti) dan finansial.
Senada dengan Oktavianus, Hary juga menyebut subsektor pertambangan patut dicermati. Selain itu, sektor perkebunan juga cenderung mampu bertahan dalam kondisi tekanan inflasi juga bisa dipertimbangkan.
"Bagi long term investor, tidak perlu khawatir dan harus tetap tenang menghadapi volatilitas pasar yang memang sering terjadi dalam fase pengetatan likuiditas oleh bank sentral seperti sekarang ini," tutur dia.
Hary menyarankan tiga saham pilihan untuk pekan ini. Pertama, ada dari sektor batu bara, yaitu PT Bayan Resources Tbk atau BYAN yang ditutup menguat 0,59 persen ke 67.700 pekan lalu. Hary memproyeksi BYAN bisa tembus hingga 70.225.
Lalu, ada dari saham pertambangan, yakni PT Vale Indonesia Tbk atau INCO yang menguat 1,12 persen ke 6.800 pada pekan lalu. Hary memprediksi INCO bisa menyentuh 7.225.
Terakhir, ada PT Bumi Resources Tbk alias BUMI yang ditutup menguat 14,11 persen ke level 186 pada minggu lalu. Hary memproyeksi BUMI bisa menembus 226.
(skt/bir)