Kanada Tertular Inflasi Global, Ujian Terbesar Sejak 30 Tahun Terakhir

CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2022 11:06 WIB
Kanada khawatir inflasinya melampaui target 2 persen karena tingginya jumlah lapangan kerja yang tersedia dan belum terisi.
Kanada khawatir inflasinya melampaui target 2 persen karena tingginya jumlah lapangan kerja yang tersedia dan belum terisi. (Wikimedia Commons/Tony Webster).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Bank of Canada Tiff Macklem mengatakan pertarungan inflasi saat ini adalah ujian terbesar yang dihadapi Kanada sejak 30 tahun terakhir.

Macklem mengatakan ada ruang untuk perlambatan ekonomi berdasarkan tingginya jumlah lowongan pekerjaan di pasar tenaga kerja saat ini.

"Kami perlu mendinginkan ekonomi, (tetapi) kita tidak ingin terlalu dingin (ekonomi)," katanya dilansir Reuters, Senin (10/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika kami melihat ekonomi saat ini, ada jumlah pekerjaan kosong yang sangat tinggi. Itu adalah sinyal yang jelas bahwa ada ruang untuk perlambatan ekonomi. Tanpa banyak orang kehilangan pekerjaan," tambahnya.

Pengusaha Kanada secara aktif mencari untuk mengisi hampir 1 juta pekerjaan pada Juli 2022. Sementara itu, tingkat lowongan pekerjaan turun menjadi 5,4 persen pada Juli dari puncaknya 6 persen pada April 2022.

Bank Sentral Kanada telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 300 basis poin (bps) sejak Maret, salah satu siklus pengetatan moneter tercuram dan tercepat yang pernah ada.

Ekonom dan pasar uang memprediksi condong ke arah kenaikan 50 basis poin (bps) pada 26 Oktober mendatang.

Namun, Macklem meyakinkan warga Kanada bahwa kebijakan moneter berhasil dan dia memperkirakan inflasi akan kembali ke target bank sentral sebesar 2 persen pada 2024.

Tingkat inflasi utama Kanada turun menjadi 7 persen pada Agustus, dengan inflasi inti berjalan sekitar 5 persen.

"Biar saya perjelas, apa yang tidak kami inginkan adalah inflasi dan upah tidak terikat dengan target 2 persen. Karena jika itu terjadi, maka kita sebenarnya perlu lebih banyak memperlambat ekonomi untuk membuat tingkat inflasi kembali ke 2 persen," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]



(skt/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER