Hungaria pernah diterjang hiperinflasi pada 1946. Saat itu, tingkat inflasi harian mencapai 207 persen dan harga naik dua kali lipat setiap 15 jam.
Dikutip dari Investopedia, inflasi bulanan Hungaria bahkan mencapai 41.900 triliun persen pada Juli 1946. Inflasi ini merupakan peristiwa terburuk yang pernah tercatat dalam sejarah.
Hiperinflasi Hungaria disinyalir direkayasa oleh pemerintah sebagai cara untuk mengembalikan ekonomi pascaperang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah menggunakan inflasi sebagai pajak pada warganya untuk membantu membayar reparasi pascaperang dan melakukan pembayaran kepada tentara pendudukan Soviet. Inflasi juga dimaksudkan untuk merangsang permintaan agregat untuk memulihkan kapasitas produksi.
Ketika Perang Dunia II melanda, Hungaria berada dalam posisi ekonomi yang lemah dan bank sentral hampir seluruhnya berada di bawah kendali pemerintah. Bank sentral kemudian mencetak uang sesuai dengan kebutuhan anggaran pemerintah tanpa ada kendala.
Dikutip dari CNBC, situasi saat itu begitu mengerikan, inflasi melonjak tajam sehingga uang koin mulai hilang dari peredaran. Saat itu, harga komponen logam jauh lebih mahal dibanding uang koin itu sendiri.
Pascaperang, ekonomi Hungaria kian terpuruk dengan 40 persen dari kapasitas industri hancur dan 50 persen lainnya rusak parah. Selain itu, produksi pertanian pun anjlok hampir 60 persen.
Lihat Juga : |
Kerugian perang dan inflasi membuat nilai tukar pengo, mata uang Hungarian saat itu, terperosok. Sebelum perang, US$1 setara dengan 5,06 pengo, namun setelah perang, tepatnya pada Agustus 1945, US$1 setara dengan 1.320 pengo.
Untuk meredam itu, pemerintah mengadopsi mata uang khusus yang dibuat secara eksplisit untuk pembayaran pajak dan pos yang disesuaikan setiap hari melalui radio.
Hungaria mengganti pengo dengan Mpengo (satu juta pengo), lalu diganti lagi oleh Bpengo (satu miliar pengo). Sayangnya, kebijakan ini tidak membuahkan hasil. Saat itu, 100 juta Bpengo (100 kuadriliun pengo) cuma setara dua puluh sen AS.
Lihat Juga : |
Akhirnya, untuk menstabilkan nilai tukar, pengo resmi diganti dengan mata uang baru, yakni forint. Satu forint setara dengan 400 kuadriliun pengo.
Kendati, diperkirakan bahwa ketika mata uang itu dikenalkan pada Agustus 1946, total semua uang kertas Hungaria yang beredar sama dengan nilai seperseribu dolar AS.
Alhasil, perekonomian Hungaria mulai stabil sejak menggunakan forint.