Erick Thohir Bentuk Raksasa Gula Sugar Co

CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2022 07:51 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir membentuk perusahaan perkebunan tebu dalam satu entitas bernama Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir membentuk perusahaan perkebunan tebu dalam satu entitas bernama Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Hal ini dilakukan demi meningkatkan produksi dan hilirisasi gula.

Menurutnya, upaya tersebut juga sebagai salah satu langkah strategis Kementerian BUMN melakukan transformasi pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

Dengan terbentuknya Sugar Co, kata Erick, payung usaha ini menjadi raksasa produsen gula di Tanah Air yang berhasil mengintegrasikan tujuh perusahaan PTPN dan dua cucu perusahaan.

Selain itu, Sugar Co juga akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional dengan produk bioetanol.

"Fokus Sugar Co tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, menjaga stabilitas harga gula petani, tetapi juga menjadi produsen bioetanol yang merupakan produk turunan dari tebu sebagai campuran bahan bakar minyak," papar Erick seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/10).

Ia menilai langkah ini sejalan dengan prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan pembangunan ekosistem dan mengurangi ketergantungan atas rantai pasok dunia untuk sektor pangan dan energi.

Presiden Jokowi, lanjut Erick, juga ingin memastikan kesejahteraan petani harus menjadi bagian dalam revitalisasi ini.

"Kami ingin memastikan pendapatan petani yang Rp13,1 juta per hektare didorong menjadi Rp32,1 juta per hektare. Tapi jangan terburu-buru, bertahap karena perlu juga yang namanya pupuk, bibit, dan off-taker-nya," ucapnya.

Lebih lanjut, Erick menuturkan bioetanol adalah salah satu bahan bakar alternatif berasal dari tumbuhan yang sudah melewati proses fermentasi. Adapun salah satu tumbuhan yang bisa dimanfaatkan adalah tebu.

Ia menyebut, berdasarkan hasil studi di Brasil, satu ton tebu dapat menghasilkan setara 1,2 barrel minyak mentah.

"Seiring dengan meningkatnya produksi tebu nasional, Sugar Co sendiri berpotensi memproduksi bioetanol sebanyak 1,2 juta KL pada 2030," jelasnya.

Melihat potensi yang begitu besar, PT Pertamina (Persero) pun akan memulai proyek percontohan di Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto, Jawa Timur untuk memproduksi Bioetanol dari Sugar Co.

"Dengan mencampur Bioetanol ke BBM Pertamina yang sudah ada, maka BBM Pertamina akan lebih ramah lingkungan," ujar Erick.

Selain itu, ia juga mengatakan revitalisasi industri gula yang dilakukan BUMN dapat memperluas hilirisasi produk yang bisa menyerap lebih banyak lapangan kerja.

Menurut Erick, sektor ini memiliki turunan dalam bentuk ampas tebu yang dapat mendukung industri farmasi.

"Ampas tebu ini salah satu bahan baku farmasi yang halal. Dengan demikian produk farmasi akan lebih terjangkau karena tidak impor bahan bakunya. Ikhtiar ini perlu dukungan semua pihak, kedaulatan pangan dan energi harus kita ciptakan bersama-sama," tandasnya.



(mrh/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK