Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir didampingi Menteri BUMN Erick Thohir meneken kerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma.
Dalam kerja sama tersebut, Bio Farma akan mendapatkan hak eksklusif untuk pengembangan bersama blood product Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.
Selain itu, Bio Farma juga akan berperan sebagai manufaktur eksklusif untuk suplai global produk Recombinant Factor VIII di teritori ASEAN 6 dan India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, di luar teritori tersebut, penjualan dan pemasaran akan dilakukan oleh perusahaan rekanan yang ditunjuk oleh ProFactor Pharma.
Honesti mengatakan kerja sama dengan ProFactor Pharma akan semakin memaksimalkan inovasi dan kinerja Bio Farma. Terutama terkait visi dan misi untuk menghasilkan produk life sciences berkualitas international standard dan terjangkau bagi masyarakat di berbagai belahan dunia.
"Kerja sama pengembangan bersama serta transfer teknologi Recombinant Factor VIII yang dikembangkan oleh experts ProFactor Pharma dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, dalam proses produk biologi dimulai dari proses hulu (upstream) hingga proses hilir (downstream)," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/10).
Direktur Profactor Pharma David Brown mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan pelayanan kepada publik. Khususnya pasien hemophilia yang 75 persen terdiagnosa belum memperoleh pengobatan karena tingginya harga produk.
"Teknologi rekombinan ini membuat proses pembuatan blood product (rekombinan faktor VIII) akan menjadi lebih cepat dengan harga terjangkau," terang David.
Hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah herediter terbanyak di dunia saat ini. Terdapat dua jenis hemofilia, yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A terjadi akibat mutasi gen faktor VIII dan menyebabkan defisiensi faktor VIII.
Insiden hemofilia A adalah 1:5.000-10.000 (secara global) dari kelahiran bayi lelaki. Sebanyak 80 persen dari seluruh kasus adalah hemophilia A, sedangkan sisanya adalah hemofilia B (defisiensi faktor IX).