SBY Sebut Dunia Bisa Terancam 'Triple Crisis' Mengerikan
sbyMantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut dunia bisa diterpa tiga krisis secara berbarengan, salah satunya krisis ekonomi.
Hal itu terjadi seiring ancaman resesi yang mengintai ekonomi global dan kecamuk perang antara Rusia-Ukraina belakangan ini. SBY mengatakan berkaitan dengan resesi ekonomi, IMF dan Bank Dunia sudah memberikan peringatan.
SBY mengatakan jika peringatan itu benar dan resesi ekonomi global terjadi, itu semua pasti makin memukul kehidupan semua bangsa yang saat ini sudah dalam keadaan susah.
Sementara itu berkaitan dengan perang di Ukraina, SBY mengatakan belakangan situasinya makin membahayakan bagi keamanan internasional.
Ia mengatakan jika perang di Ukraina makin 'liar' dan tidak terkendali, bukan tidak mungkin terjadi perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir.
"Kita tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai 'cost of living crisis', dan perang besar terjadi di Eropa yg libatkan Barat (AS dan sekutunya) melawan Rusia & sekutunya. Tentunya kita tidak ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu," ujar SBY lewat akun Twitter resminya @SBYudhoyono, Selasa (11/10).
Situasi dunia, sambung SBY, akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yg sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan dan pendukungnya (termasuk AS).
Lihat Juga : |
"Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa dan Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?," ujarnya.
Jika keadaan makin tidak terkendali, di tengah goncangan ekonomi dan keamanan global, sementara pandemi covid-19 masih ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena dunia tidak lagi peduli dan tidak menjadikannya prioritas.
"Dunia bisa alami 'triple crises' - keamanan, ekonomi dan lingkungan," ujarnya.
Oleh karena itu, SBY meminta para pemimpin dunia, termasuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk bertindak secara nyata untuk menyelamatkan dunia.
"'Inaction is immoral'. Gunakan Forum G-20 di Bali 'to save our world, to save our planet'. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi dan perundingan adalah jawaban," pungkasnya.
Sejumlah lembaga asing, Bank Dunia, IMF, ADB, hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti ancaman resesi global pada 2023. Ancaman tersebut muncul menyusul kebijakan moneter ketat bank sentral di sejumlah negara untuk mengendalikan inflasi.
Lihat Juga : |