Untung Rugi Ketegangan AS-Arab Saudi Bagi Ekonomi Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2022 06:25 WIB
Ketegangan hubungan antara AS-Arab Saudi bisa berdampak negatif ke Indonesia. Berikut ulasannya.
Ketegangan hubungan antara AS-Arab Saudi bisa berdampak negatif ke Indonesia. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi tengah memanas akibat keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) memangkas target produksi minyak mulai November 2022.

Presiden Joe Biden pun geram dan memutuskan untuk mengkaji ulang hubungannya dengan Arab Saudi, terutama soal senjata.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan ketegangan antar kedua negara akan memberikan dampak negatif bagi Indonesia. Paling nyata adalah lonjakan inflasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan OPEC+ mengurangi produksi bisa mendorong inflasi lebih tinggi karena harga minyak mentah bisa naik lagi," ujar Josua kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/10).

Sementara, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira melihat dampak lainnya dari perseteruan AS-Arab Saudi adalah kenaikan anggaran subsidi dan BBM.

"Untuk Indonesia, tentu dengan situasi ini, maka minyak mentah akan mengalami kenaikan, ya ini bisa berisiko kepada harga BBM naik dan anggaran subsidi energi melonjak," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/10).

Selain itu, perseteruan AS-Arab Saudi dinilai akan memperburuk kondisi global yang kemudian akan ikut menekan Indonesia. Meski saat ini perekonomian nasional masih kuat, tak menutup kemungkinan dengan tambahan ketegangan dua negara ini bisa kembali lesu.

Kemudian dari sisi perdagangan, AS merupakan salah satu negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia. Artinya, dengan ketegangan ini, kemungkinan aktivitas ekspor ke negeri Paman Sam bisa terganggu.

"Kalau aktivitas di sana terganggu, maka ini bisa menimbulkan juga tekanan ke pendapatan dan surplus perdagangan kita. Tapi ini dampak yang tidak langsung karena tentu bergantung pada penanganan AS sendiri terkait hubungannya dengan Saudi," imbuhnya.

Sedangkan, Bhima melihat belum ada dampak positifnya atau keuntungan yang bisa diperoleh Indonesia dari ketegangan AS-Arab Saudi. Sebab, Indonesia tak bisa mengisi kekosongan komoditas perdagangan kedua negara akibat konflik ini.

"Soal keuntungan saya belum melihat. Soalnya produk AS ke Saudi itu senjata, hitech, pesawat. Saudi ke AS minyak. Dua-duanya kita enggak punya keunggulan kompetitif," pungkas Bhima.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER