Ekonomi Singapura Diproyeksi Tumbuh Melambat ke 4,4 Persen
Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura memperkirakan ekonomi Negeri Singa tumbuh 4,4 persen pada kuartal III 2022.
Dilansir CNA, Jumat (14/10), laju tersebut di atas ekspektasi survei ekonom Reuters yang memperkirakan ekspansi 3,4 persen. Namun, lajunya melambat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 4,5 persen.
Pada basis penyesuaian musiman kuartal-ke-kuartal, produk domestik bruto (PDB) Singapura meningkat 1,5 persen setelah 0,2 persen pada kuartal kedua.
Sektor manufaktur diperkirakan tumbuh 1,5 persen (yoy) pada periode tersebut, melambat dari 5,7 persen pada kuartal sebelumnya
Pertumbuhan manufaktur selama kuartal tersebut didukung oleh ekspansi output dalam klaster teknik transportasi, manufaktur umum dan rekayasa presisi, kecuali untuk kluster elektronik dan kimia.
Kemudian, sektor konstruksi tumbuh sebesar 7,8 persen (yoy) atau meningkat dari pertumbuhan 4,8 persen pada kuartal sebelumnya.
Sementara, pertumbuhan sektor perdagangan ritel dan transportasi serta penyimpanan sebagian didukung oleh basis yang rendah tahun lalu di tengah pembatasan domestik dan perjalanan saat pandemi covid-19.
Lihat Juga : |
Pada Agustus lalu, pemerintah setempat telah mempersempit perkiraan pertumbuhan resmi untuk 2022 menjadi kisaran 3 persen hingga 4 persen, dari 3 persen menjadi 5 persen yang didorong oleh melemahnya prospek permintaan eksternal.
Proyeksi awal PDB kuartal III 2022 Singapura sebagian besar dihitung dari data pada Juli dan Agustus.
MTI menerangkan prediksi awal tersebut bisa menjadi indikasi awal pertumbuhan PDB dan dapat direvisi ketika data yang lebih komprehensif tersedia.
Perkiraan PDB awal untuk kuartal ketiga tahun ini akan dirilis oleh MTI pada November mendatang.